Akibat Tiga Pekerja Tewas, Gus Falah Minta Pertamina Lakukan Pengawasan Lebih Tajam Area Blok Rokan

 Akibat Tiga Pekerja Tewas, Gus Falah Minta Pertamina Lakukan Pengawasan Lebih Tajam Area Blok Rokan

JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru akrab disapa Gus Falah mengingatkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pertamna Hulu Rokan (PHR) melakukan pengawasan lebih tajam terhadap penerapan prosedur kerja, khususnya di lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan. Gus Falah tidak ingin insiden tewasnya 3 (tiga) pekerja di area Blok Rokan Pertamina terulang kembali.

“Saya minta Direktur PHE juga perlu mencermati dengan lebih mendalam agar tidak terjadi yang meninggal tiga orang di Rokan,” kata Gus Falah saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Hulu Rokan, dan PT Pertamina Hulu Mahakam di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2023) kemarin seperti dikutip dari situs DPR RI..

“Walaupun memang bukan kesalahan dari pihak PHR, tapi ini menjadi sorotan. PHR itu membawa nama baik PHE, PHE membawa nama baik Pertamina. Saya minta pengawasan PHR harus menjadi lebih tajam,”  sambung Gus Falah.

Sebagai informasi, kecelakaan kerja di lingkungan Blok Rokan menjadi sorotan pasca alih kelola dari tangan PT Chevron ke PT PHR pada 9 Agustus 2021 lalu. Pada Jumat (24/2/2023) lalu, terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan 3 (tiga) pekerja PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) meninggal dunia saat bekerja di area operasi kerja Blok Rokan.

Perusahaan tersebut merupakan subkontraktor PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), di Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Terhitung bulan Juli 2022-Januari 2023, sejak dikelola oleh PT PHR, telah terjadi sebanyak 7 (tujuh) kecelakaan kerja yang menyebabkan 7 pekerja meninggal dunia.

Untuk menindaklanjuti persoalan itu, Gus Falah meminta dilakukan pengawasan yang lebih tajam. Gus Falah meminta PHR tidak boleh membiarkan permasalahan yang terjadi di area Blok Rokan Pertamina semakin menumpuk.

Oleh karena itu, politisi PDIP ini meminta PHR agar membuat sejumlah prioritas dalam menyelesaikan masalah sekaligus segera mengambil solusi yang efektif.

“Untuk Rokan, geraknya harus lebih dinamis, karena saya lihat Rokan punya persoalan yang menumpuk, persoalan-persoalan yang belum terselesaikan. Maka, mengambil langkah (yang penting) menjadi sesuatu yang lebih baik,” pungkas Gus Falah.

 

Berita Terkait