Anggota DPR Ini Minta Ahok Tunda Gusur Warga Bukit Duri

 Anggota DPR Ini Minta Ahok Tunda Gusur Warga Bukit Duri

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Usai Kampung Pulo selesai ditertibkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beberapa waktu lalu. Kininwarga Bukit Duri yang akan was-was karena brrencana dieksekusi penertiban dan ditempatkan di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.

Adapun penggusuran itu rencananya digelar bulan Juli-Agustus 2016 ini. Semua itu dilakukan atas dalih penertiban kawasan permukiman bantaran Sungai Ciliwung. Pemerintah DKI telah penyiapan hunian di rumah susun untuk penduduk yang digusur.

Mendengarkan rencana itu, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan meminta Pemerintah Provinsi DKI (Pemrov) mengurungkan niat itu. Jika harus terpaksa melakukan penertiban itu, maka lakukan dengan santun dan damai serta tetap mendengarkan aspirasi masyarakat.

“Saya hormati sikap pemprov DKI untuk menertibkan hunian di bantaran sungai Ciliwung, khususnya warga Bukit Duri. Tapi lakukan dengan santun, bijaksana dan mengorangkan orang, kan mereka manusia juga,” ujar Arteri pada Lintasparlemen.com, Sabtu (16/07/2016).

Arteri meminta Pemrov DKI memikirkan ulang lagi rencana itu dengan berbagai pertimbangan, di antaranya masyarakat sudah lama tinggal di tempat itu.

“Binatang saja, kalau kita pindahkan hanya sekadar libur lebaran mereka bingung. Apalagi ini kan yang dipindahkan manusia, kepala keluarga yang punya mata pencaharian. Jangan-jangan mata pencaharian mereka ada di sekitar itu. Punya orang tua yang sakit atas referensi dokter, bidan, dukun disekitar itu. Punya anak yang bersekolah yang harus pindah nantinya. Padahal tahun ajaran baru akan dimulai, punya lingkungan sosial yang sudah lama dan menjadi kegiatan ritualnya tersendiri yang harus kita hormati,” jelasnya.

Menurutnya, banyak efek negatif yang diperoleh dari masyarakat jika tetap digusur dan menempati Rusunawa. Ia pun meminta Ahok mengurungkan niatnya itu karena berpotensi ricuh yang membuat rakyat melawan.

“Belum lagi opsinya Rusunawa, yang harus disewa, dan jauh dari tempat kerja. Saran saya Pak Ahok, harus lebih bijaksana dalam melakukan penggusuran yang selalu berujung ricuh. Ini harus dihentikan, dan jangan sampai terulang lagi. Rakyat bukannya diam, mereka hanya mencari dan menunggu momentum sj utk melakukan perlawanan, dan itu berbahaya,” bebernya.

Politisi yang juga pengacara ini menilai, soal penggusuran tak semata berbicara soal hukum. Namun harus berbicara tatanan kehidupan manusia yang bermartabat.

“Oleh karena itu, seyogyanya kita sosialisasikan untuk 5 atau 10 tahun ke depan. Sehingga mereka prepare (siap-siap) dulu, dan kalau masih urung juga ya apa boleh buat. Tapi kalau ini kan lain, dengan seketika orang disuruh pindah dari hidup dan kehidupannya. Kompensasinya juga rusunawa Rawa Bebek yang lokasinya sangat jauh dari tempat semula, budayanya pun berbeda,” ujarnya. (HMS)

Berita Terkait