Apa ‘Serangan’ Demokrat ke Golkar Sinyal Kecemburuan di Tengah Isu Reshuffle?
JAKARTA, LintasParlemen.com – Publik bertanya-tanya apa tujuan Jubir Partai Demokrat (PD) sekaligus orang dekat SBY, Ramadhan Pohan itu menyebut politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai ‘anak nakal’ yang harus diwaspadai oleh Pemerintahan Jokowi-JK.
Apalagi komentar itu disampaikan oleh Ramadhan Pohan tak lama setelah Munaslub Golkar di Bali usai digelar kemudian mendukung dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang bertanda bakal dapat jatah menteri.
Bamsoet yang mengetahui itu angkat suarà dengan merespons pernyataan Ramadhan Pohan itu dengan santai kepada LintasParlemen, Sabtu (21/05/2016).
“O itu pernyataan Ramadhan Pohan (anak nakal, red), gini ya saya bisa komentar bahwa hari gini masih menjilat-jilat SBY saja (sambil tertawa),” ujar Bamsoet saat dihubungi Redaksi, Sabtu (21/05/2016).
Bamsoet menyebutkan kembali isi pidato Jokowi saat pelantikan Soksi tanun 2015 lalu sebagai sinyal bahwa Presiden tidak anti kritik.
Saat itu, tetangnya, Jokowi tak terlalu khawatir dan takut dikritik jika benar-benar hal itu mendukung kerja-kerja di kabinet untuk rakyat.
Alumni HMI ini menambahkan, di mana saat itu Presiden Jokowi tak memintanya berhenti melontarkan kritikan membangun untuk kemaslahatan bangsa dan negara ini.
“Kalau kita masih ingat pidato Jokowi pada sambutan di acara pelantikan pengurus SOKSI tahun 2015 lalu. Sentilan Jokowi sempat menyinggung bahwa dari sekian banyak kader Golkar atau Soksi, hanya satu yang dia ingat yaitu Bamsoet. Kalau ngeritik, pedas sekali. Katanya Presiden,” ingat Bamsoet mengulangi pidato Jokowi saat itu.
Yang paling diingat Ketua Komisi III DPR itu, Presiden Jokowi tak memintahnya menuruntkan tensi kritikan membangunnya pada pemerintah. Itu artinya Jokowi tidak anti kritik seperti sangkaan Ramadhan Pohan.
“Presiden Jokowi juga mengingatkan saya tidak usah khawatir. Teruskan kritik membangun itu. Pemerintahan ini butuh kritik membangun agar saya selaku Presiden bisa menegur para menteri yang tidak beres bekerja,” sebut komentar Presiden Jokowi saat itu, dikutip kembali orang dekat Ketua DPR Ade Komarudin ini.
Apakah komentar Ramadhan Pohan sebagai sinyal Partai Demokrat iri dengan sikap Golkar yang secara resmi mendukung Pemerintah di tengah isu reshuffle? Atau PD khawatir dengan posisinya yang tak jelasnya di pemerintahà n?
Ataukah Ramadhan ingin mendapatkan jatah menteri juga seperti diisukan partai lain bakal mendapatkannya? Entahlah. (Mahabbahtaein)