Daniel Johan Respon Kasus Keracunan Akibat Menu Makan Bergizi Gratis

 Daniel Johan Respon Kasus Keracunan Akibat Menu Makan Bergizi Gratis

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan merespok kejadian Beberapa waktu lalu yang ramai diberitakan sederet kasus keracunan massal akibat menu MBG terjadi awal 2025. Meski demikian, Daniel sangat mendukung program Presiden Prabowo Subianto tersebut termasuk turun langsung ke lapangan memantau pelaksanaan BMG tersebuat biar terlaksana dengan baik.

Ditambah, kasus terbaru, sebanyak 13 siswa SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara, dilaporkan mengalami gejala muntah dan sakit perut akibat menu MBG ayam tepung yang diduga basi. Tak hanya itu, sebanyak 60 siswa dilaporkan mengalami mual dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan program MBG di SDN Proyonanggan 5 Batang, Jawa Tengah.

“Kami dukung target zero accident di MBG yang menjadi komitmen Pemerintah. Kami akan lihat, dan kami pantau perkembangan perbaikan pelaksanaan MBG ini. Mulai tidak adanya kejadian keracunan sampai tidak ada lagi wadah plastik yang beredar dan ditemukan di sekolah-sekolah,” kata Daniel kepada wartawan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Untuk itu, Daniel juga mendorong Kementerian Lingkungan Hidup untuk duduk bersama Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen), dan Kementerian Kesehatan dalam rangka menyusun pedoman teknis pelaksanaan program MBG yang ramah lingkungan. Sekolah, kata Daniel, juga perlu diberdayakan dan diberi dana memadai untuk menggunakan peralatan makan ulang pakai atau sistem katering dengan kontrol kualitas yang ketat.

“Di tengah semangat Presiden Prabowo untuk menjadikan program MBG sebagai andalan Pemerintah, maka komitmen keberlanjutan harus masuk dalam kerangka besarnya. Harus dipastikan bahwa MBG memenuhi tiga prinsip utama, bergizi, aman dan keberlanjutan. Anak-anak Indonesia berhak mendapatkan gizi yang layak serta lingkungan yang sehat dan keberlanjutan secara bersamaan. Hal ini harus menjadi komitmen kita bersama,” terangnya.

Daniel juga mendorong Kementerian Lingkungan Hidup untuk duduk bersama Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen), dan Kementerian Kesehatan dalam rangka menyusun pedoman teknis pelaksanaan program MBG yang ramah lingkungan.

Sekolah, kata Daniel, juga perlu diberdayakan dan diberi dana memadai untuk menggunakan peralatan makan ulang pakai atau sistem katering dengan kontrol kualitas yang ketat.

“Di tengah semangat Presiden Prabowo untuk menjadikan program MBG sebagai andalan Pemerintah, maka komitmen keberlanjutan harus masuk dalam kerangka besarnya. Harus dipastikan bahwa MBG memenuhi tiga prinsip utama, bergizi, aman dan keberlanjutan,” jelas Daniel.

“Anak-anak Indonesia berhak mendapatkan gizi yang layak serta lingkungan yang sehat dan keberlanjutan secara bersamaan. Hal ini harus menjadi komitmen kita bersama,” tutupnya.

Facebook Comments Box