Gerakan Anti Politik Uang Diluncurkan Aktivis 77/78

 Gerakan Anti Politik Uang Diluncurkan Aktivis 77/78

Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Para aktivis 77/78 yang pernah berjuang di masa menjadi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta untuk mewujudkan demokrasi dan pemerintahan yang bersih (clean government), sangat prihatin melihat Indonesia saat ini.

Tidak kurang 300 Bupati dan walikota serta puluhan Gubernur ditahan KPK karena menerima dan memberi suap. Begitu pula, anggota parlemen (DPR, DPRD) di seluruh Indonesia.

Politik uang dalam pemilihan kepala daerah dan pemilihan Presien-Wakil Pesiden telah menjadi masalah besar dalam kehidupan demokrasi di Indonesia.

Sebagai bentuk keprihatinan dan merasa bertanggungjawab terhadap keselamatan dan masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia, para aktivis mahasiswa 77/78 dari Jakarta dan Bandung meluncurkan  Gerakan Anti Politik Uang dengan melepas 500 balon ke udara serta menghadirkan ribuan masyarakat yang menandatangani petisi Gerakan Anti Politik uang yang dipimpin Soekotjo Soeparto, Lukman Hakim, Musni Umar, Jimmy Siahaan, Evert Matulessy,  Krishnan Moelyono, Sismulyanda dan Henny Andreas.

Selain itu dari Bandung hadir Haerul, Alben, Roel Sandre, Elyan H, dan Pepen.  Turut hadir dan berorasi para mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun Jakarta seperti Patsey, Ilyas dan Robin memainkan organ serta menyanyikan lagu-lagu dangdut.

Direncanakan bentangan kain putih sepanjang 20 meter yang penuh ditandatangani masyarakat dengan permintaan supaya koruptor dihukum mati, akan diserahkan ke KPK. []

Berita Terkait