Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bantaeng Alami Kenaikan di Tahun 2022 hingga 69,69 Persen
BANTAENG – Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin menyampaikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan. Ilham menjelaskan, IPM di tahun 2022 di Bantaeng naik hingga di angka 69,69 persen.
Ilham merinci di Bantaeng, dari 68,73 pada tahun 2020, naik menjadi 68, 99 di tahun 2021 dan kembali naik pada tahun 2022 menjadi 69,69. Angka pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2020 sebesar 4,27 % dan turun menjadi 4,07 % pada tahun 2021 dan secara signifikan di tahun 2022 berhasil turun menjadi 2,72 %.
“Angka Kemiskinan pada tahun 2020 senilai 8,95 %, dampak dari pandemic covid 19 yang mengakibatkan angka kemiskinan naik pada tahun 2021 menjadi 9,41 % dan berhasil ditekan pada tahun 2022 menjadi 9,07 %,” kata Ilham Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ke Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (2/3/2023) kemarin..
“Ketimpangan di Kab. Bantaeng pada tahun 2020 yaitu 0,344 dan pada tahun 2021 turun menjadi 0,332. Pada tahun 2022 angka Gini Ratio Kab. Bantaeng adalah 0,320 dimana telah 2 tahun berturut turut merupakan angka Gini Ratio terendah di Sulawesi Selatan dan lebih rendah dari angka rata rata nasional,” sambung Ilham.
Lebih lanjut, anak kandung dari Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Azikin Soultan ini menambahkan, pada tahun 2020 laju pertumbuhan ekonomi Kab. Bantaeng sempat mengalami perlambatan 0,52 % karena dampak dari pandemic covid 19.
Meski demikian, lanjutnya, dengan upaya pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 meningkat menjadi 8,86 % dan tertinggi di Sulawesi Selatan, Laju Pertumbuhan Ekonomi semakin meningkat di tahun 2022 dengan mencapai 15,45 % dan menjadi tertinggi di Sulsel serta menempati posisi ke-6 se Indonesia.
“Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir PDRB perkapita Kab. Bantaeng terus mengalami peningkatan, dari 45,68 juta rupiah perkapita pertahun pada tahun 2020 menjadi 50,95 juta rupiah perkapita pertahun di tahun 2021 dan naik menjadi 61,00 juta rupiah perkapita pertahun di tahun 2022,” pungkas Ilham.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Muhammad Amir Uskara mengungkapkan pertumbuhan ekonomi makro di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) selalu di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Bagi Amir, kondisi tersebut ekonomi makro di Sulsel bisa disebut cukup baik.
“Artinya kerja-kerja pemerintah daerah untuk pengelolaan kegiatan fiskal dan juga Bank Indonesia (BI) dengan pengelolaan moneter dan sistem pembayarannya sudah cukup bagus. Sehingga kita di Sulawesi Selatan selalu (perekonomiannya) tumbuh lebih daripada dari daerah lain,” kata Amir Uskara usai Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ke Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (2/3/2023) kemarin.
Pujian Amir tak hanya sampai di situ, di mana pertumbuhan ekonomi makro terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejauh ini berjalan dengan baik. Meski demikian, Amir merasa hal itu belum merata di seluruh daerah di Sulsel.
“Perbankan kita tumbuh, produksi marginal tenaga kerja (MPL) bisa ditekan, kemudian dana pihak ketiga juga cukup bagus, bahkan dana yang dipakai oleh masyarakat Sulawesi Selatan untuk mengolah anggaran untuk kepentingan usaha jauh lebih besar daripada dana yang disimpan oleh masyarakat Sulawesi Selatan,” jelas Amir