Ini Angka-angka Pertumbuhan Ekonomi di Era Jokowi-JK Makin Lemah

 Ini Angka-angka Pertumbuhan Ekonomi di Era Jokowi-JK Makin Lemah

Gambar : Ilustrasi

BARCELONA, LintasParlemen.com – Mungkin jarang dari kita yang telah melihat progres ekonomi dengan indikator yang cukup komprehensif menggambarkan  progres ekonomi Indonesia sejak Pemerintahan Jokowi-JK dilantik 20 Oktober 2014. Sehingga penyajian indikator ekonomi ini semacam rapor kenaikan kelas (bidang ekonomi).

Berikut indikator- indikator ekonomi yang diterbitkan  24 Mei 2016 oleh lembaga Riset ekonomi   “FocusEconomics” ( FE) yang berpusat di Barcelona, (Gran via 657, Barcelona 08 010) , Spanyol yang mempunyai reputasi yang solid baik di kalangan pemerintah.

Lembaga keuangan dan  Perusahaan multinasional  FE mempunyai Spesialisasi pada “consensus economic forecast“, analisis ekonomi & perdagangan komoditas, mencakup 127 negara di dunia.

Berikut 19 indikator ekonomi penting  Indonesia dari 2014 sampai akhir 2015;

  1. PENDUDUK= 251 juta jiwa menjadi 255 juta jiwa
  2. PENDAPATAN PER ORANG =;USD 3,541 menjadi USD 3,379
  3. PERTUMBUHAN EKONOMI = 5 % menjadi 4,8 %
  4. PENGANGGURAN TENAGA KERJA= 3,9 % menjadi 6,2 %
  5. TINGKAT KONSUMSI (variasi tahunan)= 5,2 % menjadi 5,0 %
  6. NILAI RUPIAH per USD= Rp 12,385 mrnjadi Rp 13,788
  7. EKSPOR = USD 176 milyar menjadi USD 150 milyar
  8. IMPOR = USD 178 milyar menjadi USD 143 milyar
  9. NERACA DAGANG = Minus USD 2,5 menjadin  USD 7,6 milyar
  10. NERACA BERJALAN (% dari PDB ) = – 3,1 menjadi – 2,1 %
  11. UTANG LUAR NEGERI (% dari PDB)= 33 % menjadi 36 %
  12. UTANG PUBLIK (% dari PDB)= = 24,3 % menjadi 27,5 %
  13. PASAR MODAL (variasi tahunan)= 22,3 % menjadi minus 12,1 %
  14. CADANGAN DEVISA = USD 112 milyar menjadi USD 106 milyar
  15. NERACA FISKAL (% dari PDB) Minus 2,1 % menjadi minus 1,9 %
  16. INDUSTRI MANUFAKTUR= 4,6 % menjadi 4,2 %
  17. PENJUALAN ECERAN (RETAIL) = 14,5 % menjadi 13,3 %
  18. INFLASI (CPI) Barang& Jasa Konsumsi) 8,4 % menjadi 3,4 %
  19. INFLASI (WPI) (barang grosir)= 9,3 % menjadi 4,4 %

KESIMPULAN: Dari 19 indikator ekonomi di atas sudah cukup untuk menyimpulkan progres ekonomi 2014-2015 bahwa ekonomi Indonesia makin lemah. Pertumbuhan turun utang luar negeri meningkat, pendapatan rata2 penduduk turun, Aktivitas Industri, Perdagangan (ekspor & impor), penjualan eceran dan grosir menyusut  dengan akibat penganguran tenaga kerja meningkat.

Dampak merosotnya pertumbuhan ekonomi di 2015 masih berlanjut pada pertumbuhan  ekonomi di kuartal 1 (Januari sampai Maret ) 2016 yang hanya tercapai 4,9 % dari target di atas 5,1 %. Dalam indikator neraca perdagangan terlihat data kenaikan surplus dagang yang tajam tetapi itu karena impor lebih cepat turunnya dari ekspor. Nilai Impor & ekspor 2015 lebih rendah dari tahun 2014.

Demikian juga inflasi berdasarkan Indeks Harga Barang & Jasa  Konsumen (Consumer Price Index=CPI) dan berdasarkan Index Harga Barang Grosir (Wholesale Price Index=WPI) turun tajam bukan karena kebijakan pengedalian harga tetapi lebih  karena  daya beli kosumen dan pedagang makin rendah mengakibatkan konsumsi turun tajam. Kita harapkan 2016 bisa lebih baik. (Don)

Berita Terkait