Jelang Munas HA-IPB, HAM IPB Minta Sinerjikan Potensi Alumni

 Jelang Munas HA-IPB, HAM IPB Minta Sinerjikan Potensi Alumni

Kampus Institut Pertanian Bogor

BOGOR – Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, Koordinator Himpunan Alumni Muda Institut Pertanian Bogor (HAM-IPB), Bambang Purnomo berharap pada Munas HA IPB seluruh potensi para alumni IPB disenerjikan dengan baik.

Menurut Bambang, Munas adalah ajang konsolidasi alumni untuk mensinergikan seluruh potensi alumni dalam merumuskan peran aktif alumni dalam menyikapi persoalan masyarakat di tingkat nasional.

“Seperti memberikan masukan atas kebijakan pemerintah. Munas juga diharapkan mampu meningkatkan peran dan kerja sama dengan kampus. Pemilihan ketua alumni dan sekjen hanyalah salah satu rangkaian dari pelaksanaan munas, bukankah segala-segalanya,” kata Bambang seperti rilis yang diterima redaksi lintasparlemen.com, Bogor, Jawa Barat (5/12/2017).

“Berdasarkan poin 1 di atas, munas harusnya menjadi pesta demokrasi seluruh alumni, tak hanya domain DPD, DPC, dan DPK. Prasyarat pengajuan calon ketum dan sekjen hanya bisa dilakukan oleh DPD dan DPK, selain menciderai demokrasi di satu sisi, di sisi lain juga memberangus hak suara alumni dan mengkerdilkan suara alumni yang selama ini belum terakomodir di dalam DPP, DPD, DPC, maupun DPK,” sambung Bambang menjelaskan.

Bagi Bambang, syarat mengajukan calon Ketua Umum dan Sekjen HA-IPB, minimal mendapatkan rekomendasi 5 DPD dan 2 DPK secara langsung maupun tidak langsung membatasi hak memilih maupun hak dipilih dari alumni. Menurutnya, himpunan alumni bukanlah partai politik, domain hak memilih dan dipilih harus dikembalikan ke masing-masing alumni, tidak serta merta diberikan ke DPD, DPC, dan DPK.

Apalagi, lanjut Bambang, model pemilihan ketua alumni dan sekjen seperti ini diduga hanya untuk memuluskan calon tertentu dan memberatkan para calon lain untuk maju dalam pemilihan ketua alumni dan sekjen.

“Sudah seyogyanya prasyarat untuk maju sebagai ketum dan sekjen HA-IPB tidak membatasi ruang gerak demokrasi dan menghambat calon lain,” ujar Bambang.

Untuk itu, Bambang menyampaikan, semakin banyak calon semakin baik, alumni diberikan banyak pilihan dalam menilai ide dan gagasan dari para kandidat.

Ia berharap, himpunan alumni ke depan mampu memberikan solusi yang konkret bagi alumni, institusi kampus, masyarakat, dan bangsa.

“Dengan menegakkan aturan yang penuh fairplay, diharapkan Munas melahirkan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang kredibel. Dan, hal ini bisa kita awali dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya para calon ketum dan sekjen tanpa prasyarat pencalonan yang memberatkan,” terangnya.

Jelang digelar Munas, Himpunan Alumni Muda IPB menyampaikan pandangannya sebagai berikut :

1. Menuntut agar sistem pemilihan ketua umum dan sekjen HA-IPB dikembalikan lagi ke ruh demokrasi. Yaitu ke alumni dengan sistem one man one vote, tidak lagi memakai sistem perwakilan dengan DPD, DPC, maupun DPK. Aturan ini bisa diterapkan saat pembahasan AD/ART dan tata tertib pemilihan saat Munas.

2. Mengingat bahwa eksistensi dan keberadaan Alumni IPB tersebar dari Sabang – Merauke, di dalam & luar negeri, maka kami menganggap sangat penting pengakuan eksistensi dari segenap alumni IPB dimanapun berada, untuk kemajuan organisasi dengan penerapan Sistem E-Voting dalam pemilihan Ketua Umum dan Sekjen HA IPB.

3. Mengajak kepada segenap Alumni IPB yang peduli terhadap organisasi untuk hadir pada Munas V – Himpunan Alumni IPB, tanggal 16 – 17 Desember 2017 di IICC Bogor. (JODIRA)

 

Berita Terkait