Kader Gerindra: Harusnya Pak Inas Fokus Urusin Partainya, Jangan Jadi Beban Koalisi

 Kader Gerindra: Harusnya Pak Inas Fokus Urusin Partainya, Jangan Jadi Beban Koalisi

Dr. Kristiawanto (foto: pribadi)

JAKARTA – Kader Muda Partai Gerindra dan Simpatisan Prabowo Subianto DR Kristiawanto angkat bicara terkait pernyataan Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasullah Zubair yang menyebut Prabowo ‘Sudah hopeless dan tahu diri tidak akan menang lawan Jokowi’.

Menurut Kristiawanto, seharusnya Inas fokus saja urus partainya karena dari sejumlah lembaga survei menyebutkan Hanura tidak lolos ke DPR. Hanura diprediksi tidak memenuhi syarat 4 persen sebagai ambang batas (parliamentary threshold).

“Pak Inas, Harusnya Bapak fokus urusin partainya saja. Jangan jadi beban koalisi. Kritik yang dilakukan Pak Prabowo kepada Pemerintah sangat konstruktif dan itulah bentuk kenegarawanan Pak Prabowo. Indonesia saat ini butuh pemimpin yang negarawan, patriotik, tahu serta mampu menyelesaikan masalah kebangsaan,” jelas Kristiawanto, Kamis (21/6/2018).

Seperti diwartakan sebelumnya, Prabowo merilis pidatonya melalui akun Facebook-nya Selasa (19/6/2018). Dalam video itu, Prabowo menyampaikan banyak kritik pada pemerintah.

Selain itu, Prabowo menyampaikan, pihak yang banyak modal atau punya uang bisa mengatur dinamika politik, di antara bisa menentukan siapa yang jadi presiden.

Prabowo juga mengungkapkan, kedaulatan Indonesia terancam oleh mereke pemilik modal. Sementara kekayaan bangsa Indonesia dikuasai oleh yang punya uang. Korupsi merajalela. Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945 diabaikan, padahal di situ diatur soal penguasaan sumber daya alam oleh negara demi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Dengan komentar Prabowo itu dibalas Inas membalas lebih keras. Hanura menyebut Prabowo seperti orang yang sedang putus harapan atau hopeless untuk melawan Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.

“Di tahun 2019 Pak Prabowo adalah jawaban terhadap masalah kebangsaan dan kegelisahan rakyat yang semakin sulit kehidupannya karena kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat,” terangnya.

“Pak Inas harusnya berkaca apa yang sudah dilakukannya selama ini sebagai anggota DPR, kalau cuma mengkritik yang tidak konstruktif hanya akan menjadi beban pemerintah, ‘koalisi yang tidak produktif’. Jika kritikan kepada pak Prabowo kalau hanya “carmuk” (cari muka) sama pemerintah itu bukan peran mitra koalisi dan politik carmuk hanya dilakukan orang yang tidak punya konsep dan gagasan,” papar Kristiawanto.

“Saran saya sebagai mitra koalisi pak Inas lebih baik benahi partainya yang masih tercerai berai agar dapat bertahan di Pemilu 2019, serta jalankan tugas dan fungsi DPR secara benar, kasian APBN untuk membayar bapak kalau hanya bisa berkata yang tidak manfaat buat rakyat.” (HMS)

 

Berita Terkait