Kunjungan ke Polda Kaltim, Habib Aboe Dukung Nomor Rekening Jaringan Pengedar Narkoba Diblokir

SAMARINDA – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi sangat mendukung langkah memblokira rekening milik jaringan narkotika. Menurut Habib Aboe, itu sebagai langkah strategi untuk memerangi kejahatan narkotika semakin mengkhawatirkan beberapa tahun terakhir ini.
“Saya setuju tuh, tutup rekeningnya. Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur, Brigjen. Pol. Rudi Hartono minta sama PPATK, Pak tolong jalur-jalur ini tutup. Lewat Bareskrim, lewat jalurnya, tutup dan jangan kasih kesempatan buka lagi. Buka itu negosiasi, ” kata Habib Aboe saat digelar pertemuan dari Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI dengan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Polda Kalimantan Timur, Balikpapan, Kamis (8/5/2025).
Habib Aboe yang juga Wakil Ketua MKD DPR RI ini menegaskan, pemblokiran rekening meru senjata efektif yang selama ini dipakai pemerintah untuk menghentikan operasional perusahaan bermasalah. Bagi Habib Aboe, strategi serupa juga harus diterapkan terhadap pelaku kejahatan narkotika.
“Kalau perusahaan saja bisa mati karena rekeningnya ditutup, apalagi narkoba. Jangan kasih celah,” ujar Habib Aboe.
Dalam kesempatan tersebut, politisi asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Selatan I itu juga menyoroti keterbatasan infrastruktur yang dihadapi BNN di daerah, termasuk kondisi balai rehabilitasi Tanah Merah yang baru-baru ini menerima sebelas pasien dari salah satu daerah pemilihannya.
Meski dengan anggaran terbatas dan kondisi kantor yang tidak ideal, Habib Aboe menegaskan bahwa semangat kerja aparat di Kaltim masih tinggi, bahkan jauh lebih baik dibandingkan beberapa wilayah lain seperti Kalimantan Selatan.
“Balai rehab aja ngeri-ngeri sedap, tapi Kaltim masih berdaya. Kalsel saya sedih liat kantornya. Tapi semangat kerja kita masih bagus,” ungkapnya.
Habib Aboe berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, Polda, Kejaksaan Tinggi, dan BNNP bisa semakin erat dalam menghadapi perang terhadap narkoba yang kini masuk ke tahap yang sangat krusial. Ia juga menekankan perlunya penguatan layanan rehabilitasi agar mampu menjangkau kebutuhan masyarakat luas.
Lebih lanjut, dalam pernyataan yang cukup keras, Habib Aboe menyampaikan kekhawatirannya atas dampak narkoba yang merusak generasi muda. Ia bahkan membandingkan penanganan tegas terhadap pengguna narkoba di negara lain seperti China.
Kepala BNN RI Marthinus Hukom sebelumnya telah menetapkan Kalimantan Timur sebagai salah satu dari sepuluh wilayah prioritas nasional yang menjadi atensi khusus dalam pemberantasan narkoba. Hal ini menandakan bahwa Kaltim kini berada di posisi rawan dan perlu penanganan yang lebih intensif, baik dari sisi penegakan hukum maupun rehabilitasi sosial.