Mahasiswa Desak Usut Mafia Raskin di Pangkep
Pangkep, LintasParlemen.com–Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Sulawesi Selatan menggelar aksi unjuk rasa di perempatan jalan poros depan Taman Musafir Pangkep, Jum’at (01/04/2016) kemarin.
Ahmad B selaku koordinator lapangan dalam orasinya, mengatakan penanggung jawab atau kepala desa yang ada di Kecamatan Liukang Tangaya terindikasi melakukan pungutan liar raskin.
“Dimana hasil investigasi bidang Advokasi dan Humas Himalaya-Kab.Pangkep sesuai juknis harga raskin dari bulog Rp. 1.600 per kg, jika dikali 15 kg persatu karungnya tentu jumlahnya sebesar Rp. 24.000, sementara raskin yang dijualkan tiap penanggung jawab atau kepala desa yang ada di Kec. Liukang Tangaya itu ada yang sampai sebesar Rp. 34.000 dan Rp.35.000, ” tandasnya.
Menurutnya, kondisi ini tentunya ini sudah terindikasi kuat telah melakukan pungli raskin karena melebih-lebihkan harga normal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah dan ini harus ditindak lanjuti oleh penegak hukum sesuai hukum yang berlaku.
Mahasiswa lainnya, Junaedi menambahkan, masyarakat liukang tangaya mengeluhkan harga raskin yang mahal itu.
“Bukankah program raskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok yang dalam bentuk beras dan mencegah penurunan komsumsi energi, protein dan nutrisi karbohidrat,” tegasnya.
Selain itu raskin juga bertujuan untuk meningkatkan atau membuka akses pangan keluarga melalui penjualan raskin kepada keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang sudah ditentukan.
“Olehnya itu kami meminta audit semua kepala desa di Liukang Tangaya. dan copot mafia pungli raskin,” imbuhnya.