Para Senior HMI: Anies Sebaiknya Tidak Mengikuti Jejak Jokowi

 Para Senior HMI: Anies Sebaiknya Tidak Mengikuti Jejak Jokowi

Anies Baswedan

Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Selaku Koordinator Forum Diskusi Insan Cita  Sejahtera (Fordis ICS), saya telah melakukan diskusi terbatas dengan para senior HMI tentang peluang Anies  Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mengikuti jejak Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Presiden tahun 2019.

Hal tersebut saya lakukan karena berbagai lembaga survei merilis hasil survei mereka bahwa Anies menduduki ranking ketiga dari para calon Presiden dan Wakil Presiden dalam pemilihan Presiden  2019 setelah Jokowi dan Prabowo.

Akan tetapi para senior HMI berpendapat, Anies sebaiknya menyelesaikan  amanah warga DKI yang telah memilihnya menjadi Gubernur bersama Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Setidaknya ada lima alasan yang mendasari. Pertama, Anies harus menunaikan janjinya kepada warga DKI selama lima tahun karena janji itu adalah utang.

Kedua, Anies sebagai pemimpin  sebaiknya memberi contoh teladan   yang baik dalam berpolitik. Satunya kata dan perbuatan seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Ketiga, DKI Jakarta sebagai ibukota negara merupakan barometer nasional.  Kalau DKI sukses dibangun sesuai jargon Anies-Sandi  dalam kampanye,  maju kotanya bahagia warganya, maka daerah lain akan mengikutinya.

Keempat,  warga DKI terutama dari kalangan masyarakat menengah ke  bawah sangat berharap di bawah kepemimpinan Anies-Sandi di DKI,  kehidupan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kelima, pembangunan di DKI yang tidak menghadirkan keadilan dan pemerataan harus diatasi.  Kalau kinerja baik, masalah krusial di DKI seperti ketidakadilan, kesenjangan, kemiskinan dan semakin termarjinalisasinya kaum pribumi bisa di atasi, maka jabatan insya Allah akan datang.

Fokus Bangun DKI

Para senior HMI mengharapkan Anies fokus bangun Jakarta.  Anies jangan terpengaruh dengan bujuk rayu dan hasil survei berbagai lembaga survei.

Sudah terbukti lembaga survei tidak seluruhnya kredibel dan bisa dipercaya.  Agar tidak salah langkah, maka fokus saja bangun DKI Jakarta, begitu harapan para senior.

Selain itu, jangan sampai Anies disebut munafik.  Tanda-tanda orang munafik menurut Nabi Muhammad SAW ada tiga. Pertama, bila bercakap berdusta. Kedua, bila berjanji mengingkari janji. Ketiga, bila dipercaya berkhianat.

Disamping itu, jangan sampai Anies mengalami seperti kata pepatah: Yang dikejar tidak dapat, yang dikendong berciciran.  Maksudnya yang dikejar tidak di dapat, sementara jabatan yang diamanati hilang.

Atas dasar itu, Anies sebaiknya istiqamah – memegang teguh janji dan ikrar yang diucapkan saat kampanye Pilgub DKI bahwa akan memimpin Jakarta selama lima tahun jika menang dalam Pilgub DKI 2017.

Dengan memegang teguh janji dan amanah yang diberikan,  Anies tidak lagi di bully para pendukung Jokowi dan Prabowo bisa mencari calon Wakil Presiden untuk mendampinginya  jika akhirnya mengumumkan pencalonannya sebagai calon Presiden RI 2019.

Dengan memenuhi harapan para senior HMI, maka Anies dan Sandi  akan semakin fokus bangun Jakarta di tengah turbulensi politik  di tahun politik 2018 dan 2019.

Warga DKI insya Allah senang,  dan berkat kerja keras, dukungan dan partisipasi warga DKI,  pada akhir kepemimpinan keduanya di DKI, sudah terwujud Maju Kotanya Bahagia Warganya. Aamiin.

Allahu a’lam bisshawab

 

Berita Terkait