Politisi Senior Baharuddin Aritonang Ingatkan Jokowi Fokus Kerja untuk Rakyat!

 Politisi Senior Baharuddin Aritonang Ingatkan Jokowi Fokus Kerja untuk Rakyat!

JAKARTA- Melalui akun media sosial (medsos) politisi senior Baharuddin Aritonang mengkritisi sejumlah kebijakan pejabat di Kabinet di negeri ini termasuk Presiden Jokowi. Bagi Aritonang, yang terpenting saat ini adalah mengurus rakyat.

Pada status di Facebook Aritonang, ia meminta para bapak-bapak yang dimaksud para  pejabat di negeri ini termasuk Jokowi fokus bekerja untuk rakyat khususnya penyediaan minyak gorong dua bulan terakhir ini sangat langka. Tak hanya langka, tapi juga harganya makin mahal dari harga sebelumnya.

Aritonang juga meminta pera pejabat tinggalkan mengurus Ibu Kota Negara (IKN) baru dan menunda bersafari melakukan lobi agar pemilu 2024 ditunda untuk mengurus minyak goreng. Karena bagi Aritonang, yang terpenting dilakukan saat ini adalah memenuhi kebutuhan rakyat.

“RAKYAT. Begitulah bapak2 yang terhormat. Tinggalkanlah dulu IKN. Lupakanlah dulu bersafari menunda pemilu. Fokuslah dulu ngurus rakyat. Minyak goreng yg mahal dan langka. Harga2 kebutuhan pokok yg melambung. Tugas utamanya kan ngurus rakyat. Bukan ngurus diri sendiri. Maaf lo ya,” tulis Aritonang di akun Facebook pribadinya sembari menampilkan foto Jokowi, Kamis (17/3/2022).

Alasan dirinya membuat seruan itu untuk mengingatkan para pejabat di negeri ini. Mengingat lembaga DPR dan DPR, apalagi BPK, MK dan MA tidak peduli dengan penderitaan rakyat.

“Kalo bukan pangsiunan siapa lagi yang ngingetin bapak2. Wong DPR dan DPD ngga peduli. BPK juga. MK dan MA?. Boro2. he..heee,” kata Aritonang.

Aritonang juga membandingkan bagaimana pemerintahan di eranya dulu, pejabat benar-benar bekerja untuk rakyat. Berbeda dengan saat ini, yang terbaru saat mengungjungi IKN baru di Kalimantan Timur terlihat tak peduli dengan kondisi rakyat yang antri dengan mintak goreng.

“Saya heran, ketika di IKN Penajam tak terlihat sedikit pun suasana religius pak SSU. Usai ngumpul tanah dan air dari seluruh penjuru tak tampil suasana berdoa. Misalnya negeri ini semakin jaya. Begitu juga bangun pagi, tak terlihat orang subuhan. Sedang satunya safari penundaan pemilu. Awak yg dewan kehormatan golkar pun heran. Sedang minyak goreng dibiarkan digoreng2. Belum lagi harga kebutuhan pokok lainnya. Dulu, dimasa Orba, setiap minggu harga kebutuhan pokok dipantau. Sampai awak hapal nama2 pasar seperti pajak sentral, pasar bawah, angso duo, atau beringharjo. Sekarang malah fokus ke IKN, Mandalika, dan sejenisnya. Semakin jauh dari rakyat kecil. Sedih. he..heee.”

Sekedar informasi, saat masih aktif di dunia politik, Aritonang sempat menjadi Anggota Komisi IX (Keuangan dan Perbankan) DPR RI, tahun 1999 s/d 2004,  Anggota PAH I BP MPR, tahun 1999 s/d 2004, Anggota BP MPR, tahun 1998 s/d 1999, Anggota MPR, tahun 1998 s/d 1999. (HMS)

Berita Terkait