Saadiah Uluputty Sambangi Kantor Badan Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Maluku – Ini yang Dibahas…

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty menyambangi Kantor Badan Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Karantina) Maluku, Jumat (10/1/2025)..
Saadiah Uluputty saat kunjungan kerja tersebut diterima Kepala Karantina Maluku Abdur Rohman dan staf, Pertemuan bersama seluruh ASN Karantina Maluku di Ruang Rapat Jumrin.
Pada kesempatan ini, Kepala Karantina Maluku Abdur Rohman memaparkan kondisi saat ini setelah penggabungan dua organisasi yaitu Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang dulunya dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Badan Karantina Pertanian (dulu dibawah Kementerian Pertanian) menjadi Badan Karantina Indonesia (Barantin).
Anggota Komisi IV DPR-RI Saadiah Uluputty Menyoroti pengelolaan standar ekspor perikanan. Di mana selama melakukan kunjungan ke Balai Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Uluputty selalu mendorong agar hasil tangkapan nelayan mampu menembus pasar internasional dengan memberikan edukasi.
“Dan pemahaman kepada nelayan yang ada di Maluku secara langsung, maupun melalui platform media sosial. Diharapkan output dari edukasi yang diberikan mampu mengoptimalkan peran nelayan agar memenuhi standar sehingga ikan juga bisa menjadi baku utama ekspor Maluku,” kata Uluputty.
Pada kesempatan sama, Kepala BP2MHKP Provinsi Maluku, Hatta Arisandi juga menyampaikan progres perikanan Maluku. Pada tahun 2024 telah melakukan ekspor udang 90% sektor perikanan Maluku, menangani 5 sertifikasi produk perikanan, membuka jalur ekpor baru ke 3 negara (Korea selatan, Meksiko, dan Amerika), membentuk tim reaksi Cepat TATIHU dan ekspor ikan kayu (ikan cakalang A
asar) ke Korea Selatan.
“Sumber daya dan potensi yang luar biasa ini penuh tantangan bagi BP2MHKP dalam menjalankan tugas perikanan dan kelautan. Kondisi geografis dan akses transportasi, keterbatasan anggaran, dan kekurangan SDM masih menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan peran dalam menjangkau kepulauan Maluku secara keseluruhan. Selain itu, fasiltas peralatan pendukung yang terbatas seperti cold storage, dan laboratorium pengujian mutu belum tersedia secara lengkap,” jelas Hatta.
Untuk itu, Uluputty meminta pemerintah lebih serius dan mendukung progres perikanan Maluku dengan mencukupi SDM, dan upgrade fasilitas pendukung perikanan di Maluku.
“Hal ini tentu menjadi bahan bagi anggota dewan ini untuk menyuarakan aspirasi kepada pemerintah pusat,” ujar Uluputty.
Ia menambahkan akan melakukan kunjungan ke perusahaan-perusahaan ekspor untuk dapat mengetahui bagaimana produktivitas, serta berharap agar Maluku tidak hanya mensupport bahan baku saja.
“Tapi juga mampu sebagai industri perikanan jika didukung dengan sarana dan fasilitas yang memadai,” pungkas Uluputty.