PKS Soroti Tragedi Ibu dan Dua Anak di Bandung, Minta Penguatan Layanan Kesehatan Mental

 PKS Soroti Tragedi Ibu dan Dua Anak di Bandung, Minta Penguatan Layanan Kesehatan Mental

JAKARTA – Kabid Pembinaan Masyarakat Rentan dan Disabilitas DPP PKS sekaligus Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyampaikan keprihatinannya atas tragedi bunuh diri seorang Ibu dan dua anaknya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Peristiwa tragis ini sangat memilukan sekaligus alarm bagi kita semua. Ada jeritan keputusasaan yang tidak terbaca oleh keluarga, lingkungan dan negara,” ujar Netty dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/9).

Menurutnya, tragedi ini menunjukkan gentingnya ketahanan keluarga masyarakat kita dan lemahnya sistem perlindungan jiwa dan sosial negara dalam mengantisipasi keadaan darurat pertolongan.

“Pemerintah harus memperkuat akses layanan kesehatan mental hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Kasus ini menunjukkan pentingnya ketersediaan konseling krisis dan pendampingan psikososial yang mudah dijangkau masyarakat, terutama keluarga rentan,” paparnya.

“Kesehatan mental harus ditempatkan setara pentingnya dengan kesehatan fisik. Ibu-ibu yang mengalami tekanan ekonomi, rumah tangga, atau masalah pribadi butuh ruang aman untuk bercerita dan mendapatkan pertolongan profesional,” tegas politisi PKS tersebut.

Selain layanan kesehatan, Netty juga mendesak penguatan jaring pengaman sosial dan bantuan ekonomi produktif bagi keluarga miskin. Ia menilai, tekanan finansial kerap menjadi pemicu depresi dan keputusasaan.

“Negara harus hadir, bukan hanya setelah tragedi terjadi. Bantuan ekonomi, pemberdayaan perempuan, hingga pendampingan keluarga rentan adalah bagian integral dari strategi pencegahan,” ungkapnya.

Netty juga mengingatkan pentingnya kepekaan sosial di tingkat masyarakat. Ia menilai, tanda-tanda stres berat sering muncul sebelum terjadi tragedi, tetapi kerap tidak direspons dengan tepat oleh lingkungan.

“Kita semua harus belajar lebih peka. Jangan menunggu putus asa berujung pada hilangnya nyawa. Peran keluarga, tetangga, tokoh masyarakat, dan tokoh agama sangat penting sebagai lini pertama pencegahan,” katanya.

Sebagai penutup, Netty menyerukan agar tragedi ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam melindungi perempuan dan anak.

“Kita tidak boleh membiarkan satu pun ibu merasa bahwa jalan satu-satunya adalah mengakhiri hidupnya bersama anak-anaknya. Setiap nyawa berharga dan harus dilindungi,” pungkasnya.

 

Facebook Comments Box