Andi Yuliani Paris Bersuara Tingginya Angka Pengangguran di NTT

JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PAN Dapil Sulsel II Andi Yuliani Paris angkat suara terkait tingginya tingkat angka pengangguran di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT.
Andi Yuliani menyoroti hal itu saat melakukan kunjungan kerja reses Komisi XI DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat. Pada kesempatan itu, Andi menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama tingginya angka pengangguran adalah minimnya pertumbuhan industri dan terbatasnya jenis pekerjaan yang tersedia di daerah tersebut.
“Angka pengangguran yang tinggi karena memang industrinya tidak tumbuh. Jenis-jenis pekerjaan belum banyak tersedia, sehingga banyak orang NTT memilih bekerja di luar negeri,” ujar Andi, Rabu (28/05/2025) seperti dikutip situs DPR RI.
Ia menyebut bahwa jumlah masyarakat NTT yang menjadi tenaga kerja migran cukup besar, mencerminkan terbatasnya peluang kerja di dalam negeri. Hal ini menurutnya menjadi tantangan serius yang harus direspons dengan kebijakan pembangunan yang lebih menyentuh sektor-sektor potensial.
Andi menilai bahwa sektor pertanian dan pariwisata adalah dua sektor utama yang bisa menjadi solusi bagi penciptaan lapangan kerja di NTT. Dengan pengembangan menyeluruh mulai dari proses budidaya hingga pengolahan hasil, sektor pertanian dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.
“Kita harapkan dengan pengembangan sektor pertanian, mulai dari penanaman sampai pengolahan hasil pertanian itu bisa menumbuhkan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Sementara itu, sektor pariwisata NTT dinilai memiliki potensi luar biasa, namun belum sepenuhnya terkelola dan belum mendapatkan dukungan infrastruktur yang memadai. Ia mencontohkan bahwa meskipun Labuan Bajo telah mengalami kemajuan, masih banyak daerah lain di NTT yang belum tersentuh pembangunan secara merata.
“NTT itu punya sektor wisata yang luar biasa bagus, tapi infrastrukturnya belum seperti yang kita harapkan. Kecuali Labuan Bajo yang sudah lumayan, tapi pulau-pulau lain masih kurang diperhatikan. Bahkan Labuan Bajo sendiri masih perlu pengembangan infrastruktur lebih lanjut,” ungkap Andi.
Ia mendorong agar pembangunan infrastruktur di NTT tidak terpusat hanya pada satu destinasi wisata nasional, tetapi merata hingga ke wilayah-wilayah lainnya yang juga menyimpan potensi besar. Dengan penguatan sektor pertanian dan pariwisata secara simultan, ditambah dukungan infrastruktur yang memadai, Andi optimistis pengangguran di NTT bisa ditekan dan peluang kerja lokal bisa tumbuh lebih inklusif.
“Kita butuh strategi pembangunan yang tidak hanya fokus pada satu titik, tapi menyentuh seluruh potensi daerah. Dengan begitu, kita bisa ciptakan lapangan kerja dan kurangi pengangguran di NTT secara nyata,” ungkapnya.