Anggota DPR Ini Sepakat Pembangunan Hambalang Dilanjutkan

 Anggota DPR Ini Sepakat Pembangunan Hambalang Dilanjutkan

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Hanura, Dadang Rusdiana

JAKARTA, LintasParlemen.com – Pemberitaan media akhir-akhir ini membenturkan kebijakan pemerintahan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden saat ini Joko Widodo terkait pembangunan pusat pendidikan pelatihan dan sekolah olahrga nasional (P3SON), Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Hal itu menjadi memanas setelah Presiden Joko Widodo mengunjungi Hambalang, Sentul, Jawa Barat, Jumat (18/03). Bahkan kini Jokowi berniat melanjutkan pembangunan P3SON Hambalang itu.

Menanggapi itu, anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana ikut sepakat  melanjutkan proyek itu dilanjutkan. Alasannya, bila pembangunan itu dibiarkan terbengkalai, membuat dana triliuan yang sudah dikeluarkan itu hilang percuma.

“Saya lebih sepakat (pembangunan P3SON Hambalang) dilanjutkan. Daripada terbengkalai, mendingan proyek itu dilanjutkan dengan berbagai konsekuensi. Karena itu, saya mengapresiasi Presiden Jokowi menyelamatkan dana Rp 1,2 triliun dan itu bukan jumlah yang sedikit,” kata Dadang saat dihubungi, Jakarta, Senin (28/03).

“Kita memang harus berpikir untuk menyelamatkan aset negara. Terlepas dari pertanyaan rakyat bahwa Hambalang itu dicap sebagai proyek bancakan. Tapi kita tak boleh mengorbankan proyek yang sudah mengeluarkan dana besar. Karena itu, kita harus harus melakukan kajian teknis bersama Menpora dan Komisi X untuk mendalami Sport Center Hambalang ini,” lanjut politisi Hanura ini.

Politisi kepercayaan Wiranto ini membantah bahwa polemik SBY atau Jokowi makin memanas bila melanjutkan proyek itu. Malah dengan melanjutkan pembangunannya, akan mampu mengakhiri polemik itu. Ia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil kajian teknik itu keluar.

“Kita harus bersabar, yang tunggu didahului dengan kajian teknis Kemen PU dan PR  serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi Kemen ESDM untuk mengkaji teknis, mana tanah yang sama sekali tidak dibangun atau labil,” terangnya.

Dadang masih optimis bahwa bangsa ini masih memerlukan pusat pembinaan untuk para atlet seperti even olah raga PON, Sea Games, Asian Games. Yang nantinya bisa dimanfaatkan secara optimal untuk membina para atlit di seluruh Indonesia.

Namun, sambungnya, sekolah olah raga itu perlu terpadu atau terintegritas dengan pengelolaan lebih professional lagi. (SCA)

Berita Terkait