Bersama BPPT, Mukhtar Tompo Belajar Energi Terbarukan di Perancis

 Bersama BPPT, Mukhtar Tompo Belajar Energi Terbarukan di Perancis

PERANCIS, Lintasparlemen.com – Indonesia berada di lingkar khatulistiwa, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan tak terbatas, yaitu energi surya yang setara dengan 4 kilo-Watt hour (kWh), guna mengatasi kenaikan kebutuhan listrik nasional Indonesia.

Salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, yakni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya mengembangkan teknologi sel surya berbasis teknologi silikon melalui pemanfaatan sumber daya lokal dan penguatan industri dalam negeri.

Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Muhtar Tompo langsung dari Perancis. Seperti dilaporkan, salah satu langkah yang ditempuh oleh BPPT adalah dengan menjalin kerjasama dengan Institut Nasional de I’energie Solaire (INES) Perancis.

“Kerjasama ini dalam rangka mendukung pengembangan Industri Energi baru dan Terbarukan. Kerjasama tersebut diresmikan melalui penandatangan MoU antara BPPT dan INES,” kata Muhtar seperti disampaikan pada Lintasparlemen, Perancis, Selasa (08/11/2016).

Dalam penandatanganan ini, sampainya, BPPT diwakili oleh Gatot Dwianto dan disaksikan oleh disaksikan oleh Anggota DPR RI Muhtar Tompo dan Zulkiflimansyah. Hadir pula Staf Ahli Menristek Dikti Agus Puji Prasetyo serta Staf Ahli Kemenperin Ngakan Timur Antara, Senin 7 November 2016, di Le Bourget-du-Lac, Perancis.

Penandatanganan ini merupakan salah satu rangkaian dari “Tailor Made Course On Strategic Planning of Photovoltaic Raw Materials Development Program”.
Penandatanganan ini merupakan salah satu rangkaian dari “Tailor Made Course On Strategic Planning of Photovoltaic Raw Materials Development Program”.

Penandatanganan itu merupakan salah satu rangkaian dari “Tailor Made Course On Strategic Planning of Photovoltaic Raw Materials Development Program”. Dalam program ini, Tim BPPT bersama sejumlah Anggota DPR RI, Staf Ahli Kemenristekdikti dan Staf Ahli Kementerian Perindustrian akan memperdalam ilmu tentang Solar Sel (Panel Surya) di Institut Nasional de I’energie Solaire (INES), Perancis.

Muhtar berpandangan bahwa kerjasama internasional antar organisasi atau lembaga di bidang teknologi material merupakan salah satu strategi untuk penguatan sumber daya manusia, yang perlu ditunjang pendanaan beserta sarana prasarananya.

“Saya menyambut baik kerjasama antara BPPT dan INES dalam bidang pengembangan energi baru dan terbarukan,” terang Mukhtar yang berasal dari Fraksi Hanura ini.

Mukhtar yang juga politisi muda Sulawesi Selatan inj mencontohkan, salah satu produk teknologi solar cell yang bisa dimanfaatkan di Indonesia, yaitu Kotak Baterai berukuran kecil, namun memiliki kapasitas 2500 KW.

“Meski ukurannya kecil, namun mampu dimanfaatkan oleh sekitar 2500 rumah, jika tiap rumah 900 Watt. Sangat cocok untuk daerah terpencil, di daerah pinggiran dan pulau terluar. Hal ini yang mesti dikembangkan, agar PLN tidak terbebani dengan target,“ urai alumni aktivis HMI ini.

Afapun anggota DPR RI yang ikut kursus atau belajar ini yaitu Mukhtar Tompo dan Zulkieflimansyah.

Sementara pihak BPPT mengikutsertakan beberapa peserta, yaitu Suhendar I Sachoemar, Makmuri, Asep Riswoko, Wisnu Sardjono Soenarso, Atang Sulaiman, Gatot Dwianto, Suratna, Dudi Iskandar, Aris Darmansyah Edisaputra, Nandang Suhendra, dan Shinta Pariama Simanjuntak.

Turut menjadi peserta Staf Ahli Menristek Dikti Agus Puji Prasetyo, dan Staf Ahli Kemenperin Ngakan Timur Antara, dan Ardi Matutu Pongtuluran dari Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). (staf)

Facebook Comments Box