Dadang Rusdiana: Nilai Dasar Sumpah Pemuda Masih Relevan Bangkitkan Semangat Muda Indonesia!

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Hanura Dadang Rusdiana
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana memiliki penilaian sendiri soal Sumpah Pemuda. Dadang menilai bahwa Sumpah Pemuda sebagai kesadaran politik kaum muda untuk menyatukan energinya membangun bangsa ini lebih baik lagi.
“Sumpah pemuda itu sebuah kesadaran politik dan budaya untuk menyatakan Satu Indonesia. Pemuda Indonesia. Ini tonggak sejarah penting yang kemudian menjadikan bangsa kita Indonesia merdeka,” kata Dadang pada Lintasparlemen saat ditemui usai rapat paripurna di Nusantara I Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
Menurut politisi Partai Hanura itu, kemajemukan bangsa ini menjadi kekuatan besar yang tak dimiliki negara lain. Dan hal itu membuat Indonesia berpotensi menjadi negara Jaya, seperti yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa ini.
“Dari Pemuda kita, memiliki potensi besar, di masa lalu dan masa sekarang. Karena dalam kemajemukan, beragam suku bangsa dan bahasa daerah, serta berbeda agama kita berhasil membentuk satu nation (bangsa), yaitu bangsa Indonesia,” ujar politisi asal Dapil Jawa Barat II ini.
Dadang mengungkapkan, nilai dasar dari Sumpah Pemudah masih relevan dijadikan bahan rujukan membangkitkan semangat muda Indonesia untuk bangkit menjaga dirinya tetap mengamalkan nilai-nilai leluhur seperti yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945.
“Nilai Sumpah Pemuda sampai saat ini masih relevan, apalagi dengan munculnya paham-paham transnasional yang memudarkan nasionalisme. Juga masih ada segolongan orang yang masih bermimpi mendirikan negara agama, mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Mereka berpikir radikal dan lain-lainnya. Untuk menyelesaikan semuanya membutuhkan penguatan nasionalisme yang merupakan nilai cerminan Sumpah Pemuda,” jelasnya.
Peran pemuda di zaman dulu, lanjut Dadang, dengan peran pemuda di zaman globalisasi sekarang ini memiliki perbedaan secara signifikan. Di mana pemuda di zaman penjajahan, pemuda dituntut keberaniannya melawan penjajah baik harta dan nyawa.
Sementara bentuk perjuangan pemuda saat ini dituntut berprestasi secara regional dan internasional untuk membuktikan dirinya memiliki nasionaliseme tinggi pada bangsanya. Belum lagi, pemuda saat ini dituntut menghadapi zamannya dengan peang teknologi canggih tanpa keluar dari ideologi negara Indonesia, yakni Pancasila.
“Aktualisasi Sumpah Pemuda saat ini harus dicerminkan oleh pemuda untuk berprestasi pada level nasional, regional maupun internasional. Dengan prestasi ini selain mengangkat derajat dan daya saing bangsa, tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat kita sendiri,” terang pria kelahiran Bandung ini.
Karena itu, dirinya sangat mendukung peran pemuda untuk berprestasi di dunia internasional. Melalui Komisi X DPR yang membidangi Pemuda dan Olahraga, ia tak pernah henti mendorong atlet berprestasi. Hal itu bisa dilihat setiap pembahasan anggaran bersama pemerintah, Dadang bersuara lantang agar anggaran yang kucurkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga mampu menjamin masa depan atlet berprestrasi Indonesia.
“Prestasi di bidang olahraga seperti Uwi dan Butet di bulutangkis ganda campuran dunia dan Rio Haryanto di F1 sangat dibutuhkan bangsa ini. Termasuk juga prestasi anak Indonesia di olimpiade sains maupun prestasi berkelas di sektor lain di dunia internasional untuk meningkatkan percaya diri sebagai sebuah bangsa besar,” pungkasnya. (HMS)