Gde Sumarjaya Linggih Dorong PT Pos Indonesia Lakukan Transformasi Digital secara Menyeluruh

JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih (Demer) mendorong PT Pos Indonesia melakukan transformasi digital secara menyeluruh sesegera mungkin.
Menurut Demer, tujuan transformasi digital tersebut agar PT Pos Indonesia tidak tertinggal di tengah persaingan industri logistik yang semakin kompetitif. Baginya, keberadaan infrastruktur PT Pos yang sudah menjangkau hingga ke tingkat kecamatan bahkan desa, merupakan kekuatan besar yang perlu dimanfaatkan secara optimal melalui pengembangan teknologi.
“Infrastruktur PT Pos sudah sampai ke pelosok, tinggal sekarang bagaimana pengembangan softwarenya. IT-nya harus diperkuat, diintegrasikan, dan paling penting bisa berkolaborasi dengan platform-platform penjualan online,” kata Demer kepada wartawan, Senin (5/4/2025).
Demer menyampaikan, dirinya sempat menyampaikan itu saat melakukan Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025) lalu.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan ingin PT Pos harus mulai menjalankan efisiensi dalam operasionalnya, termasuk soal ketepatan waktu dan harga yang bersaing dengan perusahaan logistik swasta.
“Kalau ini bisa dilakukan, saya yakin PT Pos bisa jadi raja di dalam negeri. Tapi kalau tidak mau bertransformasi, ya bisa saja malah jadi seperti dinosaurus pernah besar, tapi akhirnya mati,” terang Demer.
Demer juga menjelaskan pentingnya kebijakan afirmatif dari PT Pos yang sepenuhnya dimiliki oleh negara. Sehingga, harap Demer, PT Pos Indonesia mengelola perusahaan tersebut dengan baik.
“Kalau ini milik kita 100 persen, maka harus ada kebijakan seperti TKDN atau hilirisasi. Pembenahan internal juga harus sejalan dengan kondisi dan teknologi terkini,” tutur Demer.
Untuk itu, menekankan pentingnya kesiapan SDM dalam menghadapi era kecerdasan buatan (AI). Baginya, AI bisa menjadi tantangan sekaligus peluang besar jika dikelola dengan bijak.
“Kita tidak bisa hanya mengutuk atau memuji AI. Kita harus berlayar di antara keduanya, mengembangkan teknologi sambil terus mengimprovisasi keterampilan pegawai,” pungkas Demer.