JK Kunjungi Tual Maluku, Aktifis HMI : Hanya Untuk Kepentingan Elit
Jakarta, LintasParlemen.com-– Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla telah mengakhiri kunjungannya ke Provinsi Maluku selama tiga hari, Rabu-Jumat (16-18/3/16). Kedatangan Wapres dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla ke Kabupaten Maluku Tengah/Kabupaten Seram Tengah secara khusus ke Pulau Banda dan Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara di jadwalkan terakhir di kunjungi.
Dalam keterangan yang diterimal LintasParlemen.com, hari Jumat 18 Maret, di Kota Tual, Wapres akan mengunjungi Kapal Siwa Lima, meninjau pelabuhan perikanan nusantara Tual, meninjau Gedung Pelelangan Ikan, meninjau Gedung Jaring, meninjau Laboratorium dan Kantor Pelabuhan Perikanan, meninjau stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Wapres juga akan menunaikan ibadat shalat Jumat di Masjid Pemerintah Kota Tual.
Namun, Aktifis HMI MPI, Fadly Matwear menyayangkan kunjungan Wapres JK tersebut. Pasalnya, setelah tiba di pelabuhan PPN Tual-Dumar wapres beserta rombongan langsung mengunjungi PT.Maritim Timur Jaya perusahan milik Tomy Winata yang diketahui telah tutup beroprasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, setelah itu Wapres menunaikan sholat’jumat .
“Kami merasa kebingungan dengan agenda wapres ke Kota Tual, terkesan agenda para elit dan bukan demi kepentingan masyarakat. “Ujar Fadly, Sabtu (18/3/2016) kemarin.
Mneurut Fadly, jika benar pemerintah daerah mementingkan kepentingan masyarakat maka Protokoler Pemkot tentu menjadwalkan lebih kepada kunjungan pada sektor Perekonomian, terutama perikanan dan pariwisata.
“Terlepas dari kepentingan pejabat negara, disiplin ilmu Jusuf kalla adalah pengusaha dan ekonom maka masyarakat lokal membutuhkan pencerahan di bidang ekonomi lokal agar bisa bersaing di pasar nasional maupun menyambut masyarakat ekonomi asean (MEA),” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, terlihat juga Bahlil Lahadalia merupakan Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang turut mendampingi JK, pengalaman dan kontribusi pemikiran terkait berwirausaha tidak di ragukan lagi, ada juga Saleh Husin (Mentri Perindustrian) yang begitu kompeten di bidangnya.
“Namun tidak di manfaatkan pemerintah daerah, jika di sandingkan dalam merangkai kegiatan seminar berbasis daerah justru sangat positif,” kesal fadly.
Beranjak ke kampus Politeknik Perikanan Negri (Poltek Langgur) di desa sathean Kabupaten Maluku Tenggara dan di tempat itu juga, Wapres diberikan Gelar dan Nama Kehormatan Adat, meresmikan Politeknik Perikanan Negeri serta mendengar paparan Direktur Politeknik Perikanan Negeri, meninjau Laboratorium, meninjau Main Bridge Fishing Simulator.
“Semoga kedepan kehadiran pejabat pemerintah pusat ke daerah, maka para pemangku pemerintahan seperti Gubernur, Bupati, Walikota serta DPRD lebih mengarah objek kepentingan untuk masyarakat bukan kepentingan pribadi,” tutupnya. (NA)