Ketua Umum IMI Apresiasi Perakitan Jeep BAIC BJ40 Plus di Indonesia

 Ketua Umum IMI Apresiasi Perakitan Jeep BAIC BJ40 Plus di Indonesia

PURWAKARTA – Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan share holder of JIO Distribusi BAIC Indonesia Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah BAIC, produsen otomotif terkemuka asal Tiongkok, merakit mobil BAIC di Purwakarta, Jawa Barat. Fasilitas yang digunakan untuk perakitan ini dioperasikan oleh PT Handal Indonesia Motor (HIM), dan secara bertahap mengimplementasikan strategi yang berfokus pada local content atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kerjasama ini diharapkan tidak hanya memperkuat kehadiran BAIC di pasar Asia Tenggara, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap industri otomotif lokal Indonesia.

“Komitmen BAIC merakit mobil di Purwakarta menandakan sinergi positif antara investasi asing dan pengembangan industri lokal. Melalui kolaborasi PT JIO Distribusi Indonesia dengan PT Handal Indonesia Motor, BAIC berupaya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi dan ekspor penting di kawasan Asia, dengan harapan dapat memperkuat posisi di pasar otomotif global,” ujar Bamsoet saat memberikan sambutan di acara Peresmian Perakitan BAIC BJ40 Plus di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/5/25).

Hadir antara lain Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Setia Diarta, Vice President BAIC Internasional Gaoming, Founder PT JIO Jerry Hermawan Lo, Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto, President Director PT HIM Denny Siregar dan Chief Operating Officer PT JIO Distribusi Indonesia Dhany Yahya.

Ketua MPR ke-15 dan Ketua DPR ke-20 ini memaparkan, sebagai langkah awal, BAIC akan memproduksi model BJ40 Plus di pabrik PT HIM, dengan target mencapai 1.680 unit pada tahun 2025. Strategi ini menandai titik awal bagi BAIC untuk memperkenalkan produk-produk mereka ke pasar Indonesia secara lebih luas. Dengan rencana untuk menambah jumlah model yang dirakit dalam dua hingga tiga tahun ke depan, BAIC tidak hanya berkomitmen untuk memenuhi permintaan lokal tetapi juga mengejar potensi ekspor.

“Hal ini sejalan dengan target TKDN 40 persen yang ingin dicapai dalam setahun ke depan. Sehingga memungkinkan kendaraan BAIC yang dirakit di Indonesia untuk diekspor ke berbagai negara di kawasan Asia. Dengan memenuhi ambang batas TKDN tersebut, BAIC juga berhak memanfaatkan fasilitas tarif dalam kerangka ASEAN Free Trade Area (AFTA). Negara seperti Thailand, Vietnam, dan Brunei menjadi target negara ekspor produk BAIC dari Indonesia,” kata Bamsoet.

Ketua Komisi III DPR RI ke-7 dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menjelaskan, proses perakitan awal BAIC akan dilakukan dalam bentuk semi knock down (SKD), di mana kendaraan setengah jadi akan diterima dari pabrik utama di Cina dan dirakit menjadi kendaraan utuh di fasilitas PT HIM. Pendekatan ini memungkinkan efisiensi dalam proses produksi, sambil memastikan bahwa perakitan dilakukan dengan standar kualitas yang tinggi.

“Dalam jangka panjang, PT HIM berencana untuk beralih ke jalur perakitan full complete knock down (CKD), menggunakan komponen berkualitas dari dalam negeri untuk memenuhi aturan TKDN secara lebih komprehensif. Ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing produk BAIC di pasar lndonesia, tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri otomotif Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” pungkas Bamsoet. (Dwi)

Facebook Comments Box