KPU dan KNPI Akan Teken MoU Libatkan Pemuda Sukseskan Pemilu 2019

Rombongan DPP KNPI yang dipimpin Sekjen DPP KNPI Sirajuddin Abdul Wahab diterima Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
JAKARTA – KPU RI bersama DPP KNPI menyepakati perlunya pendidikan politik bagi pemilih pemula, khusus generasi muda di era milenium ini. Mengingat jumlah generasi milenial sangat besar dan berpotensi golput jika tidak digarap secara optimal dan bersama-sama.
Menurut Sekjen DPP KNPI Sirajuddin Abdul Wahab, dalam waktu dekat ini akan digelar penandatanganan (MoU) bersama KPU dan KNPI. Draft penyusunan sedang dirancang kedua pihak.
“Ada sejumlah poin-poin yang akan kita masukan ke dalam kesepahaman dengan kawan-kawan KPU. Karena kita ingin agar kekuatan anak muda disatukan berpartisipasi untuk menciptakan pemilu bersih, jujur dan adil. Juga pemilu berintegritas dan berkualitas,” kata Sirajuddin usai menggelar rapat yang diterima Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
“Kami ingin berpartisipasi dalam proses pendidikan politik di Indonesia. Kami ingin terlibat untuk pemilu cerdas. Kami ingin kampanyekan anak muda zaman now tak bisa golput,” sambung Sirajuddin.
Seperti diberitakan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menyerahkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ada 196,5 juta orang yang dipastikan memiliki hak memilih dalam Pemilu 2019. Dari jumlah itu, masih ada data ganda dan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang harus dituntaskan agar tidak ada hak pilih yang hilang.
Dari data pemilih 2019 tersebut terdiri atas pemilih laki-laki 98.657.761 orang dan perempuan 97.887.875 orang. Sementara itu, daerah dengan pemilih terbanyak antara lain Jawa Barat dengan 33.138.630 pemilih. Disusul Jawa Timur dengan 31.312.285 pemilih, Jawa tengah 27.555.487 pemilih, Sumatera Utara 10.763.893 pemilih, dan DKI Jakarta dengan 7.925.279 pemilih.
“Tak ada ruginya KPU untuk melibatkan kami dalam proses mencerdaskan masyarakat dalam memilih. Apalagi di internal kami punya potensi besar mewujudkan cita-cita besar bersama itu,” jelas Sirajuddin.
“Kami ingin berpartisipasi untuk pemilu cerdas, dan ingin kampanyekan kepada anak muda zaman now tak bisa golput. Kami di KNPI yang sudah terdaftar 157 OKP, kepengurusannya ada hingga kelurahan. Tak ada ruginya KPU untuk melibatkan kami dalam proses mencerdaskan masyarakat dalam memilih,” paparnya.

Sementara itu, Pramono mengapresiasi sikap DPP KNPI yang ingin terlibat mensukseskan pemilu serentak 2019. Apalagi, pemilu 2019 yang memiliki tantangan tersendiri, dengan memilih legislatif dan eksekutif serentak: DPR RI dan Presiden RI.
“Terimakasih buat kawan-kawan KNPI. Saya juga pernah jadi pengurus DPP KNPI di era kepengurusan Ketum Adyaksa Dault. Dan pernah ikut Kongres dua kali saat itu,” ungkap Pramono.
Pramono menyampaikan, selama ini aktivis dibolehkan memiliki jabatan di organisasi. Namun, setelah ditetapkan UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 penyelenggaraan pemilu tak dibolehkan lagi memiliki jabatan struktural di luar KPU dan Bawaslu.
“Selama ini tak boleh dari partai politik, namun setelah UU Nomor 7 Tahun 2017 ditetapkan, tak bisa para komisioner penyelenggaraan pemilu ikut organisasi kaya KNPI lagi,” kata Pramono.
“Memang dari Komisioner kepemiluan dari berbagai jenjang, rata-rata aktivis. Sehingga dengan adanya aturan itu bikin galau para aktivis yang juga menjabat komisioner KPU dan Bawaslu di daerah,” ujar Pramono.

Bagaimana pandangan KPU terkait keterlibatan pemuda yang terhimpun di KNPI untuk mensukseskan pemilu 2019? Menurut Pramono, KPU punya kepentingan melibatkan pemuda untuk mensukseskan pemilu.
“Di era milenium ini, kita juga fokus menggarap dia. Bagi kami, demokrasi yang matang, lebih banyak mendapatkan kepercayaan masyarakat itu lebih baik. Agar demokrat itu lebih berkualitas dan lebih baik lagi,” tegasnya.
“Saat ini anak muda kita sangat melek informasi. Akses berita makin luas. Mereka perlu sistem demokrasi yang terbaik untuk Indonesia. Menyasar segmen pemuda itu salah satu keinginan kita. Semakin banyak elemen pemuda yang bisa mengembangkan demokrat itu makin baik. Terimakasih buat kawan dari KNPI yang mendukung kami,” pungkasnya. (JODIRA)