Pertama dalam Sejarah IMI Siapkan Tenaga Kerja Trampil Driver dan Mekanik Untuk Pasar Kerja Jepang, Eropa dan Timur Tengah

 Pertama dalam Sejarah IMI Siapkan Tenaga Kerja Trampil Driver dan Mekanik Untuk Pasar Kerja Jepang, Eropa dan Timur Tengah

JAKARTA – Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah strategis yang diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara IMI, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mengenai pengembangan peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di bidang driver dan mekanik berstandar internasional, khususnya untuk pasar tenaga kerja Jepang, Eropa dan Timur Tengah. MoU yang ditandatangani oleh Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Nofel Saleh Hilabi ini menjadi tonggak penting bagi peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia di sektor transportasi dan industri otomotif global.

“Kerjasama ini merupakan jawaban atas kebutuhan nyata dunia internasional terhadap tenaga kerja terampil di bidang otomotif. Indonesia memiliki potensi besar dalam melahirkan pengemudi dan mekanik dengan kompetensi internasional. Melalui MoU ini, kita memastikan adanya jalur terukur bagi para pekerja untuk mendapatkan pelatihan, sertifikasi, hingga penempatan kerja di negara-negara maju seperti Jepang, Australia, dan Eropa,” ujar Bamsoet usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Pusat IMI Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (18/8/25).

Hadir antara lain Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Sekjen Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Irjen Pol. Dwiyono, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Nofel Saleh Hilabi dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Mulyadi Jayabaya.

Pengurus IMI pusat hadir Waketum Mobilitas Rifat Sungkar, Waketum Organisasi M. Riyanto, Waketum Digital Motor Sport Irfan Bahrain, Waketum Hubungan Antar Lembaga Junaedi Elvis serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho Marsudianto.

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini menjelaskan, IMI mengambil peran strategis dengan menyediakan fasilitas pelatihan, instruktur profesional, serta program sertifikasi sesuai standar internasional. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia memberikan dukungan regulasi dan memfasilitasi penempatan tenaga kerja. Sementara KADIN Indonesia menjembatani hubungan dengan industri, mitra usaha, dan lembaga sertifikasi internasional.

“Data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan, setiap tahun lebih dari 200 ribu pekerja migran Indonesia diberangkatkan ke luar negeri. Namun, sebagian besar masih terkonsentrasi pada sektor domestik dan informal. Melalui program bersama ini, diharapkan lahir SDM terampil di sektor otomotif yang mampu bersaing dalam pasar kerja internasional,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, kebutuhan tenaga kerja di sektor otomotif dunia terus meningkat. Jepang, misalnya, sejak 2019 membuka program Specified Skilled Worker (SSW) yang memberi peluang bagi pekerja asing di sektor transportasi dan perawatan kendaraan bermotor. Negara tersebut diproyeksikan membutuhkan lebih dari 60 ribu mekanik otomotif dalam lima tahun mendatang.

Sementara itu, Australia menghadapi kekurangan 30 ribu mekanik hingga 2028 akibat tingginya angka pensiun pekerja senior. Di Eropa, khususnya Jerman dan Belanda, kebutuhan pengemudi profesional sektor logistik meningkat pesat seiring melonjaknya perdagangan lintas negara.

“Negara-negara maju menaruh perhatian besar pada aspek keselamatan, efisiensi, dan teknologi dalam transportasi serta otomotif. Melalui sertifikasi global yang diakui, para pengemudi dan mekanik asal Indonesia dapat masuk ke pasar kerja yang lebih bergengsi, sekaligus membawa nama baik bangsa,” pungkas Bamsoet. (Dwi)

Facebook Comments Box