Taufik Kurniawan: Kurs Rupiah Terus Melemah, Fundamental Ekonomi Harus Diperkuat

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PAN Taufik Kurniawan
JAKARTA – Penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membuat nilai tukar rupiah terus terperosok. Bahkan hingga hari ini, Selasa (24/4/2018), Rupiah pagi ini dibuka menguat ke level Rp 13.921 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan kemarin yang kian mendekati level Rp 14.000, tepatnya di level Rp 13.975 per dolar AS.
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengingatkan, pemerintah dan Bank Indonesia harus mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah ini. Menurutnya, fundamentaol ekonomi harus diperkuat. BI harus melakukan intervensi terhadap hal ini, sehingga rupiah pun dapat kembali menguat.
“Kita tentu tidak ingin kurs rupiah tembus Rp14 ribu, atau bahkan Rp15 ribu. Pemerintah dan BI tak bisa terus menyalahkan kondisi global. BI harus melakukan intervensi dan stabilisasi nilai tukar Rupiah,” tegas Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Taufik khawatir, pelemahan ini berdampak besar pada Indonesia. Selain memberikan pengaruh pada kondisi utang Indonesia, hal ini juga berpengaruh kepada dunia usaha. Terutama bagi usaha yang mengandalkan bahan baku impor, yang transaksinya menggunakan dolar AS.
Namun, lanjutnya, hal positif dapat didapatkan industri yang menjalankan ekspor, karena akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
“Pengaruh eksternal memang ada. Tapi kita lihat, kondisi ekonomi dalam negeri baik-baik saja, sehingga seharusnya rupiah dalam kondisi stabil. Kita berharap, antisipasi dari pemerintah dan BI dapat mempercepat penguatan Rupiah, sehingga pelemahan ini hanya temporari saja,” imbuh Taufik.
Penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membuat nilai tukar rupiah terus terperosok. Bahkan kondisi ini terus berlanjut dan tidak menutup kemungkinan dolar AS bisa tembus Rp 14.000. (Sofyan)