Jelang Pencoblosan, MUI Minta Umat Gunakan Hak Pilihnya dengan Penuh Kesadaran, Tanggung jawab, dan Terhormat

Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin dan Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi saat memberikan sambutan di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (10/10/2018).
JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi angkat suara sehubungan dengan pelaksanaan Pemilukada serentak di 171 daerah di seluruh Indonesia yang berlangsung tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
Bagi MUI, Pemilukada adalah sarana untuk memilih kepala daerah melalui sistem pemilihan yang demokratis, langsung, umum, bebas dan rahasia.
“Untuk hal itu diimbau kepada seluruh umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan terhormat,” kata Zainut pada wartawan, Jakarta, Ahad (24/6/2018).
Zainut menjelaskan, perlu memilih pemimpin yang jujur, amanah, cerdas (fathonah) aspiratif dan komunikatif (tabligh), mampu melindungi dan memberikan rasa aman masyarakat serta dapat membawa perbaikan, kemajuan dan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat.
“Perbedaan pilihan hendaknya disikapi dengan penuh kedewasaan, saling menghormati dan saling memuliakan. Mendahulukan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok dan golongan. Menjunjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan,” papar Zainut.
Selain itu, MUI juga serukan pada penyelenggara Pemilukada untuk bersikap jujur, adil dan profesional agar dapat terselenggara Pemilukada yang tertib, aman, damai dan bermartabat.
“Sehingga rakyat dapat menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran, gembira tanpa adanya tekanan dan paksaan,” pesannya.
“Para peserta Pemilukada baik pasangan calon, partai politik, dan tim sukses hendaknya dapat menciptakan suasana yang kondusif, menjauhkan dari praktik politik kotor seperti kampanye hitam, provokasi, intimidasi, ujaran kebencian, fitnah, dan politik uang,” sambung Zainut.
Kepada tokoh agama, lanjut Anggota Komisi IV DPR RI asal Fraksi PPP ini, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan media masa diharapkan dapat memerankan diri sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Ikut serta membantu mendinginkan suasana selama masa tenang.
“Sehingga kehidupan masyarakat kembali normal, dan pada saatnya rakyat dapat menggunakan hak pilihnya dengan pertimbangan yang sehat, jernih dan rasional,” pungkas Zainut. (HMS)