Politisi Demokrat Andi Saiful Adam: Saatnya Ganti Bupati untuk Pangkep Maju, Sehat dan Sejahtera

JAKARTA – Wakil Ketua Partai Demokrat Andi Saiful Adam menilai bupati Pangkep saat ini sudah waktunya diganti dengan figur yang lebih baik dan mampu mensejahterakan masyarakat. Menurut Andi, figur yang pas menggantikan bupati saat ini adalah dr Andi Nusawarta alias Dokter Cua.
“Saatnya ganti bupati untuk Pangkep maju, sehat dan sejahtera,” kata Andi saat calon Bupati Pangkep Dokter Cua-Sofyan Razak melakukan kampanye di Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Minasetene, Pangkep, Sulsel, Selasa (22/10/2024).
“Bapak ibu sudah rasakan, pupuk susah, gaji honorer di potong, pelayanan kesehatan susah, pendataan PKH dan bansos tidak tepat sasaran, yang seharusnya dapat tidak dapat, sudah saatnya kita ganti bupati, dokter Andi Nusawarta dan Sofyan Razak solusinya,” ajak Andi memilih pasangan nomor urut dua.
“Dua puluh tahun yang lalu pangkep peringkat kedua terkaya di Sulawesi kini daerah nomor satu termiskin, bapak ibu sudah rasakan, pupuk susah, gaji honorer di potong, pelayanan kesehatan susah, pendataan pkh dan bansos tidak tepat sasaran, yang seharusnya dapat tidak dapat, sudah saatnya kita ganti bupati, agar tidak miskin terus, dokter Andi Nusawarta dan Sofyan Razak solusinya,” titur Andi.
Sementara itu anggota DPRD Pangkep Syamsinar dari Persatuan Pembangunan (PPP) sangat yakin perubahan yang benar-benar diinginkan rakyat ada dicalon nomor urut dua. Baginya, hanya nomor 2 yang bisa wujudkan harapan rakyat Pangkep.
“Sudah saatnya kita melakukan perubahan bersama dokter andi nusawarta dan sodyan razak. Sudah saatnya kita melakukan perubahan dengan mencoblos nomor dua dokter andi nusawarta dan sofyan razak karena pasangan ini lebih siap untuk perubahan di dukung 6 partai besar, ” terang Syamsinar.
Pada kesempatan yang sama, calon wakil bupati sofyan razak menyampaikan, pasangan nomor urut dua Dokter Cua-Sofyan Razak datang dengan program yang berpihak pada rakyat.
“Kami tahu betul apa yang menjadi persoalan Pangkep, mulai dari, pupuk, pelayanan kesehatan, gaji honorer dan pembangunan yang tidak merata itulah alasan kami datang dengan program pro masyarakat, seperti kesejahteraan petani, nelayan, gaji pns, honorer, marbot dan imam masjid akan kami naikkan tapi pilih dokter cua sofyan nanti tanggal 27 November,” papar Sofyan.
Hal sama disampaikan Dokter Cua, pemimpin harus mengayomi rakyat, bukan ditakuti dan diintimidasi.
“Saya dengar banyak penerima PKH di ancam, pemimpin tidak boleh mengintimidasi apa lagi mengancam warganya, pkh itu hak warga, kita harus lawan siapapun yang mengintimidasi atau menekan-nekan,” tegas Dokter Cua.