Warganet Geram, Kritik Keberadaan Satgas Anti Premanisme Usai Ricuh Pemalangan Jalan di Kawasan Industri Deltamas

BEKASI – Kejadian ricuh saat penertiban aksi pemalangan jalan oleh ormas di Zona Eropa Boulevard, Kawasan Industri Deltamas, Cikarang, Bekasi, memicu gelombang kemarahan warganet. Keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme kembali dipertanyakan, dinilai hanya aktif di pemberitaan namun tidak nyata hadir di lapangan.
Peristiwa yang terjadi di kawasan strategis industri ini membuat publik geram, terlebih karena tindakan ormas yang menutup akses jalan justru menimbulkan keresahan dan mengganggu aktivitas bisnis. Aksi penertiban oleh aparat sempat berakhir ricuh, memperlihatkan minimnya ketegasan dan koordinasi dalam menangani aksi-aksi semena-mena seperti ini.
Melalui akun Instagram @jabodetabek24info, warganet meluapkan kekesalan mereka. Salah satunya, akun @dada.xxx, menyatakan bahwa aparat seharusnya tegas terhadap ormas pengganggu iklim investasi. “Seharusnya TNI Polri yang melakukan tindakan tegas ke ormas yang mengganggu investor. Tegas dan berani,” tulisnya.
Akun @andyxxx mengkritik Satgas Anti Premanisme yang dinilai hanya aktif dalam wacana. “Satgasnya tidur, beritanya doang yang rame. Di lapangan, preman berkedok ormas masih semena-mena. Terutama di kawasan industri ini yang seharusnya lebih difokuskan Satgas anti premannya,” ujar dia.
Sementara itu, akun @tj_fathirxxx menyoroti pentingnya ketegasan tanpa menciptakan suasana mencekam. “Kalau petugas/aparat tegas, gak harus mencekam,” ungkapnya.
Kritik tajam juga disampaikan akun @_maspurboxxx yang mempertanyakan komitmen pemerintah. “Ini pemerintah serius gak nanganin premanisme? Lama-lama makin merajalela ini ulah ormas-ormas di Indonesia,” katanya.
Insiden pemalangan jalan ini menjadi tamparan serius bagi aparat penegak hukum dan Satgas Anti Premanisme. Masyarakat dan pelaku industri menuntut kehadiran negara dalam menjamin keamanan dan stabilitas usaha, tanpa intimidasi dari kelompok manapun.