Gubernur Bali Bisa Tutup TPA, tapi Tak Bisa Tutup Telinga!

 Gubernur Bali Bisa Tutup TPA, tapi Tak Bisa Tutup Telinga!

BALI – Presiden Mahasiswa BEM-PM Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Ida Bagus Bujangga Pidada Kastu Suardana angkat suara terkait berita beberapa hari terakhir dari publik Bali yang dihebohkan oleh pernyataan Gubernur Bali, Wayan Koster. Di mana Wayan Koster menyinggung soal penutupan TPA Suwung, Bali.

“Bukan cuma karena isi kebijakannya, tapi karena cara penyampaiannya,” kata Ida Bagus menanggapi komentar Wayan Koster yang disebutnya kurang tepat kepada masyarakat, Bali (8/8/2025).

Sebagai informasi, Wayan mengambil kebijakan terkait tahapan pembatasan hingga penghentian operasional TPA Regional Sarbagita Suwung tertuang dalam Surat Gubernur Bali Nomor: B.24.600.4/3664/PSLB3PPKLH/DKLH tertanggal 23 Juli 2025. Kebijakan tersebut menyusul rencana penutupan TPA Suwung pada akhir Desember 2025 mendatang. TPA seluas 32,4 hektare ini hanya menerima sampah anorganik dan residu.

“Menurut saya, Masyarakat paham urgensi krisis sampah di Bali. Kami sadar TPA Suwung sudah darurat. Tapi, gaya komunikasi pemimpin juga penting. Kebijakan yang baik pun bisa ditolak kalau cara menyampaikannya membuat masyarakat tersinggung atau bingung,” terang Ida Bagus.

Beberapa pernyataan seperti, “Urus sampah sendiri!”, “kalau nggak ditutup, bisa masuk penjara!”, mungkin maksudnya tegas, tapi terdengar menyudutkan rakyat dan tidak memberi ruang dialog. Apalagi, belum semua daerah siap dengan sistem pengelolaan sampah mandiri.

Seharusnya, lanjut Ida Bagus, Pemerintah tidak hanya bicara soal apa yang dilakukan, tapi juga bagaimana menyampaikannya. Alih-alih menghardik, mari ajak warga bergotong royong. Beri edukasi, bukan hanya instruksi.

“Kami mahasiswa siap mendukung bali bebas sampah. Tapi tolong, komunikasi inklusif dan membangun, bukan menekan. Karena rakyat bukan objek kebijakan, tapi partner perubahan,” tegasnya.

“Kalau sampah dibiarkan menumpuk, itu masalah kingkungan. Tapi kalau suara raykat ikut dibungkam, itu awal bencana sosial,” tutup Ida Bagus.

Facebook Comments Box