Bela Buwas, DPR Usulkan Sebaiknya Lely PS Mengundurkan Diri dari Komisioner Ombussmen

 Bela Buwas, DPR Usulkan Sebaiknya Lely PS Mengundurkan Diri dari Komisioner Ombussmen

Wakil Ketua Baleg DPR RI dan Sekretaris Dewan Pakar Golkar Firman Soebagyo saat berfoto dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) saat Pidato Presiden RI Joko Widodo HUT RI ke-71 di Gedung DPR RI, Selasa, (16/08/2016) lalu (Foto: Pribadi)

JAKARTA – DPR RI sangat menyayangkan lolosnya Lely Pelitasari Soebekty menjadi salah satu komisioner Ombudmsen RI. Kekecewaan itu disampaikan Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah III Firman Soebagyo.

Kekecewaan Firman, ungkapnya, diawali dengan gaya kepemimpinan Lely seperti gaya LSM. Ternyata setelah ditelisik ada korelasi atau benang merah atas pernyataan Lely yang menentang Budi Waseso (Buwas) yang akan memberantas mafia beras di Bulog.

“Itu karena Lely PS adalah mantan kepala Humas BULOG dan pernah menjabat Dirut Perum Bulog di era pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tapi selang kemudian di copot atau dipecat karena tidak mempunyai ekapasitas dalam memimpin Bulog,” jelas Firman seperti disampaikan kepada wartawan, Rabu (2/5/2018).

Oleh karena itu Firman, menyampaikan rasa kekecewaanya pada seorang yang sudah gagal mengelola dan memimpin Perum Bulog dan tidak memiliki kapasitas dan integritas malah terpilih menjadi komisioner Ombudsmen.

“Pertanyaanya adalah Lely PS dititipkan atau diselundupkan siapa di Ombudsmen? Supaya bisa menjaga para mafia beras dari lembaga elit sebagai wasit pengawas kebijakan publik. Dan bagaimana Pansel saat itu cara menentukannya?!” Tanyanya.

Untuk itu, kata Firman, sepantasnya Lely PS mengundurkan diri. Sebab, jika Lely bertahan di Ombudsman akan merusak kredibilitas lembaga negara yang dikenal cukup bergensi dan berwibawa itu.

Alasan dan kekesalan Firman itu sangat mendasar. Sebab, sebagai wakil rakyat, Firman tidak ingin lembaga negara disusupi orang yang ditempatkan oleh para mafia beras dan kebijakan lainya.

Bahkan Firman melihat bahwa pernyataan Lely PS yang menentang pernyataan Buwas yang akan memberantas mafia beras di Bulog. Bagi Firman, kebijakan Lely itu sebagai rasa takut karena suatu saat mungkin bisa menyeret Lely PS.

“Dalam kasus mafia beras di Bulog, dan selama dia menjabat, sangat diterima oleh logika, dan Lely sudah merasa bersalah. Saya minta pada Buwas  jangan mundur selangkahpun untuk melawan mafia beras yang gentayangan di Bulog sejak era Orba (Orde Baru) hingga sekarang yang nyaris tifak mampu diberantas oleh apatar pengak hukum lainnya,” papar Firman mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR ini.

“Untuk itu, saya mengapresiasi keputusan presiden Jokowi menunjuk orang yang tepat Buwas sebagai pemegang nahkoda Bulog yang baru. Mengingat yang diurus adalah menyangkut perut 250 juta rakyat Indonesia,” pungkas Firman. (Yusro)

Facebook Comments Box