Berikut Fakta-fakta Asyik Bisa Menang di Pilkada Jabar 2018

Ahmad Syaikhu saat berada di tanah kelahirannya Cirebon (foto: instagram)
JAKARTA – Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengungkapkan, pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) berpeluang besar memenangkan Pilkada Jabar 2018.
Kok bisa padahal hampir seluruh lembaga survei menyebutkan Asyik berada di peringkat 3. Prediksi Ubedillah cukup masuk akal.
Ubedillah menyampaikan, berkaca pada pengalanan atau fakta dari 2 kali pilkada Jabar (2008 & 2013) hasilnya selalu jauh dari hasil survei yang dimenangkan di luar perkiraan. Analisus lainnya, Hal ini disebabkan pasangan tersebut memiliki mesin politik yang baik.
“Secara empirik faktor yang dominan mempengaruhi kemenangan di Pilkada Jawa Barat bukan karena faktor financial capital (modal finansial) yang dimiliki pasangan calon dan tim, bukan juga elektabilitas hasil survei, tetapi faktor bekerjanya mesin politik pasangan cagub-cawagub. Mesin politik (partai & relawan) pasangan Sudrajat-Ahmad Syaiku dikenal sebagai mesin politik yang gigih,” unggap Ubedilah melalui keterangan tertulis diterima wartawan, Sabtu (23/6’2018).
Tak hanya itu, Ubedillah menjabarkan banyak fakta dari hasil penelitian tentang partai politik menyimpulkan PKS, salah satu partai pengusung pasangan Asyik, merupakan partai yang banyak memiliki kader muda yang gigih dalam bergerak mempengaruhi pemilih.
Selain PKS, Ubedillah juga menyebutkan partai koalisi Asyik dikenal memiliki kader yang gigih atau all out bergerak untuk memenangkan jagoanya dalam pemilu dan pilkada yakni PAN dan Gerindra.
Saat menjabawab data sejumla lembaga survei yang tidak menunjukkan Asyik memiliki elektabilitas yang tinggi. Namun bagi Ubedilah, pasangan Asyik tetap bisa menang karena ternyata banyak hasil survei yang tidak tepat jika merujuk pada hasil Pilkada Jabar sebelumnya.
“Fakta historisnya dua kali pilkada Jawa Barat (2008 & 2013) hasilnya selalu jauh dari prediksi hasil survei, yang diprediksi menang oleh lembaga survei justru kalah. Selisih persentasi antara hasil survei dengan pemenang berada pada angka yang cukup signifikan antara 10 sampai 20 persen. Angka selisih yang tidak sedikit,” paparnya.
Alasan lain Asyik dijagokan menang Pilkada Jabar, Ubedilah menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) dua periode punya andil besar. Khusus Jawa Barat, Gerindra telah terbukti mendulang suara dominan dari kemenangan Prabowo di Pilpres 2014 lalu.
“Faktor Prabowo dan Aher menjadi faktor yang menguntungkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang turut mendorong mesin politik bekerja dan turut mendorong pemilih menjatuhkan pilihan pada pasangan nomor 3 tersebut,” pungkasnya.
Berikut hasil survei yang dirilis tak ada satupun yang memenangkan pasangan Asyik. Menarik ditunggu:
Populi Center
Periode: 22-30 April 2018
Responden: 800 orang di 80 kelurahan/desa di 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat
Metode: wawancara tatap muka
Margin of error: 3,39%
Hasil:
1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 41,8%
2. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 38,6%
3. Sudrajat-Ahmad Syaikhu 6,4%
4. TB Hasanuddin-Anton Charliyan 5,3%
Tidak tahu/tidak jawab 8%
Charta Politika
Periode: 23-29 Mei 2018
Responden: 1.200 orang
Metode: wawancara tatap muka dengan kuesioner terstruktur
Margin of error: -/+ 2,83%
Hasil:
1. Ridwan Kamil (Emil)-Uu Ruzhanul Ulum: 37,3%
2. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 34,5%
3. Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 7,8%
4. Sudrajat-Ahmad Syaikhu: 7,6%
5. Tidak tahu/tidak jawab: 12,8%
Indo Barometer
Periode: 7-13 Juni 2018
Responden: 1.200 orang
Metode: multistage random sampling
Margin of error: +/- 2,83%
Hasil:
1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 36,9%
2. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 30,1%
3. Sudrajat-Akhmad Syaikhu: 6,1%
4. Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 5,0%
Tidak jawab: 21,9%
LSI Denny JA
Periode: 7-14 Juni 2018
Responden: 440 orang
Metode: multistage random sampling
Margin of error: +/- 4,8%
Hasil:
1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 38%
2. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 36,6%
3. Sudrajat-Akhmad Syaikhu: 8,2%
4. Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 7,7%
Roda Tiga Konsultan
Periode: 28 Mei-2 Juni 2018
Responden: 1.200 orang
Metode: stratified systemic random sampling
Margin of error: +/- 2,9%
Hasil:
1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 21%
2. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 21%
3. Sudrajat-Akhmad Syaikhu: 3,9%
4. Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 2,9%
Tidak jawab: 41,1%
SMRC
Periode: 23 Mei-30 Mei 2018 2018
Responden: 820 orang
Metode: multistage random sampling
Margin of error: 3,5%
Hasil:
1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 43,1%
2. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 34,1%
3. Sudrajat-Akhmad Syaikhu: 7,9%
4. Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 6,5%
Poltracking Indonesia
Periode: 18-22 Juni 2018
Responden: 800 orang
Metode: stratified systemic random sampling
Margin of error: +/- 3,5%
Hasil:
1. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul: 42%
2. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 35,8%
3. Sudrajat-Akhmad Syaikhu: 10,7%
4. Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 5,5%
Tidak jawab: 6%
(HMS)