Ketua Nelayan Jakut Berharap Menkopolkam Baru Tindak Tegas Provokator Rusuh Aksi Anarkis

JAKARTA – Ketua Persaudaraan Tani-Nelayan Kota Jakarta Utara, Nurhasan, angkat suara soal kerusuhan anarkis yang pecah di akhir Agustus lalu. Ia berharap Menkopolkam Jenderal Djamari Chaniago, yang baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 17 September 2025, benar-benar turun tangan mengawal proses hukum.
“Provokator di balik kerusuhan itu harus dibongkar, jangan dibiarkan sembunyi, apalagi bisa hidup bebas. Pelaku perusuh juga jangan dikasih ampun, hukum seberat-beratnya sebagai efek jera,” tegas Nurhasan, tokoh nelayan Marunda Kepuh, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (19/9/2025).
Nurhasan beranggapan kerusuhan kemarin jelas karena masyarakat termakan hoaks (kabar bohong) dan hasutan yang banjiri media sosial.
“Yang bahaya bukan cuma bikin rakyat nggak percaya sama negara, tapi bisa bikin retak hubungan TNI-Polri sama rakyat. Kalau provokatornya dibiarkan lolos, besok-besok bisa kejadian lagi,” ucapnya.
Nurhasan menambahkan, nelayan dan rakyat kecil sudah cukup susah dengan kondisi ekonomi sekarang. Karena itu ia berharap negara jangan cuma tegas ke perusuh, tapi juga berani menegur bahkan mencopot pejabat yang cuek sama penderitaan rakyat.
“Kami ini hidup pas-pasan, jangan ditambah susah sama kebijakan yang nggak berpihak ke rakyat. Pemerintahannya Pak Prabowo harus berani evaluasi pejabat yang nggak peka sama rakyat kecil,” katanya.
Ia juga mengingatkan, banyak pelaku rusuh kemarin berasal dari anak-anak muda, bahkan pelajar.
“Buat kami, anak-anak itu satu-satunya harta yang paling berharga. Mereka masa depan bangsa. Kalau sampai hancur gara-gara provokasi dan hoaks, habis sudah harapan negeri ini. Jadi negara jangan cuma menghukum, tapi juga harus melindungi anak-anak kami,” tutur Nurhasan.
Ia sangat berharap kepada Menkopolkam yang baru untuk tegas dan evaluasi peristiwa rusuh akhir Agustus lalu.
“Provokator harus ditangkap dan dihukum berat, dan jadi evaluasi kita bareng-bareng Pak akan bahayanya provokasi di medsos. Kami juga titip jangan sampai anak-anak jangan dijadikan korban kepentingan kelompok yang nggak jelas. Negara harus ada, jagain kami, jagain anak-anak kami,” pungkasnya.