Kongres XXII GMNI di Bandung Resmi Ditutup: Sampai Jumpa Lagi, Cintaku yang Sesungguhnya…

BANDUNG – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di hari ke-13 Kongres XXII telah usai. Dari Kongres itu telah berhasil melahirkan kepemimpinan baru untuk masa bakti 2025-2028 yakni Sujahri Somar sebagai Ketua umum dan Amir Mahfut sebagai sekretaris jenderal.
Usai menyampaikan pidato perdana sebagai Ketua Umum dan ramah tamah pada Penutupan Kongres XXII GMNI pada Senin 28 Juli sore, Sujahri Somar, Amir Mahfut, dan peserta kongres langsung Bersiap-siap untuk meninggalkan Bandung.
“Sekitar ba’da Maghrib tadi, Kawan-kawan sudah mulai berangsur-angsur bersiap meninggalkan Bandung. Mayoritas rute kepulangan Kawan-kawan, adalah menuju Jakarta terlebih dahulu untuk transit di Wisma Trisakti, sebelum nantinya pulang ke daerah masing-masing,” terang Amir Mahfut selaku Sekretaris Jenderal Terpilih usai penutupan Kogres XXII GMNI, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/7/2025).
Pada pukul 21.00, terlihat 6 bus besar berkapasitas 55 penumpang sudah terparkir di sekitar Jalan Asia Afrika. Bus tersebut memulai perjalanan pukul 22.00 dengan tujuan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Didampingi Sekretaris Jenderal Terpilih, Ketua Umum terpilih Sujahri Somar mengatakan, “Kepulangan peserta semua serentak dengan bus ke Jakarta dulu. Tadi bus kita harusnya konvoy. Tapi beberapa bus butuh waktu agak lama untuk memastikan jangan sampai ada kawan-kawan yang tertinggal. Sekarang giliran saya, sekjen, dan para pimpinan sidang yang siap-siap untuk bergeser ke Jakarta juga. Terimakasih banyak, Bandung. Sampai berjumpa lagi, kalau kata Bung Karno, tempat cintaku yang sesungguhnya,” kelakar Sujahri pada selasa dini hari.
“Para Pimpinan Sidang yang berjumlah 12 orang (Pleno Tetap dan Komisi -ed) yang kemarin dipilih melalui persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta kongres di Gedung Merdeka, sudah menyelesaikan tugasnya dan bergeser ke Jakarta untuk kemudian lanjut kembali ke tempat masing-masing. Kongres sudah selesai. Siapapun yang menganulir rangkaian proses persidangan yang telah berjalan dan dilalui bersama, sama saja melakukan langkah illegal dan penghianatan terhadap organisasi. Sebagai kader GMNI kita sepatutnya dewasa dalam berorganisasi. Menang dan kalah itu suatu keniscayaan. Klo ga siap kalah ya jangan ikut berkompetisi,” tutup Christovan Loloh, Ketua Pimpinan Sidang Pleno tetap pada Kongres XXII GMNI.