Konsolidasi Intelektual Muda untuk Masa Depan Bangsa, BEM Nusantara: Dari Kenangan Jadi Gerakan, Menuju Indonesia Emas 2045

 Konsolidasi Intelektual Muda untuk Masa Depan Bangsa, BEM Nusantara: Dari Kenangan Jadi Gerakan, Menuju Indonesia Emas 2045

KOTA BEKASI — Islamic Center Kota Bekasi menjadi saksi berkumpulnya para intelektual muda bangsa dalam Reuni Akbar dan Konsolidasi Nasional IKA Alumni BEM Nusantara 2025. Kegiatan bertema “Merawat Persaudaraan, Menguatkan Soliditas, Merajut Kenangan, dan Menyongsong Indonesia Emas 2045” ini berlangsung pada 20–22 Oktober 2025 dan bertepatan dengan momentum satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.

Acara ini menjadi forum strategis bagi para alumni BEM Nusantara dari Sabang hingga Merauke untuk memperkuat jejaring dan peran aktif mereka dalam pembangunan nasional.

Ketua Pelaksana, Eko Saputra, menegaskan bahwa seluruh persiapan telah dilakukan dengan matang. “Kami sudah mempersiapkan segalanya dengan maksimal, dan saat ini kesiapan acara sudah mencapai hampir 100%. Seluruh peserta dan tamu undangan telah memastikan kehadirannya. Reuni ini bukan hanya ajang nostalgia, tetapi momentum penting untuk memperkuat persaudaraan dan merumuskan arah gerakan intelektual muda menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya di Islamic Center Bekasi (21/10/2025).

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa agenda utama kegiatan meliputi penetapan visi dan misi IKA Alumni BEM Nusantara, pemilihan Ketua Umum pertama, serta refleksi satu tahun pemerintahan nasional. “Kita ingin melahirkan kepemimpinan baru yang visioner, memperkuat arah organisasi, dan melakukan refleksi konstruktif terhadap perjalanan bangsa setahun terakhir,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan segera mendaftarkan legalitas lembaga ke Kemenkumham agar IKA Alumni BEM Nusantara memiliki kekuatan hukum dan keberlanjutan kelembagaan.

Acara ini digagas oleh Ketua Steering Committee, Tomy Suswanto, S.E., M.M., dan mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Selama tiga hari pelaksanaan, kegiatan ini diisi dengan diskusi kebangsaan, lokakarya kepemimpinan, pameran UMKM alumni, dan deklarasi komitmen “Pemuda Nusantara untuk Indonesia Emas 2045.” Kehadiran para alumni, pejabat pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat menandai kuatnya sinergi antar generasi intelektual bangsa.

Tokoh muda Kota Bekasi, Heri Sukomartono, menilai reuni akbar ini sebagai momentum penting dalam memperkuat jaringan intelektual muda di Indonesia. “Semangat kampus harus terus hidup dalam pengabdian di tengah masyarakat. Idealisme mahasiswa harus menjadi bahan bakar perubahan di setiap sektor kehidupan,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Pemerintah Kota Bekasi, Yunan Baihaqi dari Bakesbangpol yang mewakili Wakil Wali Kota Bekasi, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi pemuda terhadap persatuan bangsa.

Dukungan juga datang dari aparat kepolisian. Kombespol Toni Budi Soesatyo, Kasubdit Pembangunan SDM Mabes Polri, menegaskan pentingnya kolaborasi antara intelektual muda dan aparat negara dalam memperkuat ketahanan sosial. “Pemuda hari ini adalah mitra strategis Polri dalam menjaga harmoni, keamanan, dan pembangunan bangsa,” ungkapnya kepada awak media, Selasa (21/10/2025).

Kolaborasi lintas sektor seperti ini diyakini menjadi fondasi penting dalam membangun Indonesia yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan global.

Selain sebagai forum strategis, reuni akbar ini juga menjadi ajang silaturahmi yang sarat makna. Para alumni mengenang perjuangan masa kampus sambil memperbarui komitmen terhadap nilai-nilai solidaritas, nasionalisme, dan integritas. “Soliditas dan kebersamaan adalah energi abadi yang harus terus kita rawat. Indonesia membutuhkan anak muda yang berpikir global, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan,” ujar Ares, salah satu alumni senior yang kini menjabat sebagai pejabat publik.

Sebagai penutup, panitia mengumumkan pembentukan Forum Alumni BEM Nusantara untuk Indonesia Emas 2045 yang akan menjadi wadah kolaborasi lintas generasi dalam melahirkan ide, aksi, dan inovasi untuk bangsa.

Dari Kota Bekasi, semangat itu dinyalakan — menandai tonggak baru kebangkitan intelektual muda Indonesia. Reuni Akbar dan Konsolidasi Nasional ini menjadi simbol bahwa dari persaudaraan, lahir kekuatan besar untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan bermartabat.
(CP/red)

Facebook Comments Box