Produksi Beras Naik! Alien Mus Ingatkan Pemerintah Kelola Cadangan Beras agar Tidak Impor Beras Lagi

 Produksi Beras Naik! Alien Mus Ingatkan Pemerintah Kelola Cadangan Beras agar Tidak Impor Beras Lagi

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar asal Dapil Maluku Utara Alien Mus mengingatkan pemerintah tetap mengelola cadangan beras dengan baik yang dikelola oleh Bulog (Badan Urusan Logistik) di tengah produksi beras di sejumlah daerah di Indonesia sedang mengalami kenaikan. Alien Mus tak ingin data Bulog salah terkait cadangan beras yang membuat pemerintah melakukan impor beras lagi seperti sebelumnya.

Hal itu disampaikan Alien Mus saat Komisi IV DPR RI melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Dalam rapat tersebut membahas terkait agenda pembahasan efisiensi anggaran Kementerian Pertanian dan Isu-isu strategis dan aktual.

“Sesuai data yang disampaikan oleh Kementerian Pertanian 2024-2025 ada kenaikan produksi beras. Kenaikan beras dari termin satu, dua, tiga dan termin empat ini berapa hasil yang bisa kita dapatkan? Dan berapa sebenarnya yang bisa diserap oleh Bulog dan Pemerintah. Kami ingin tahu persis, jangan sampai ada laporan beras cadangan pemerintah berdasarkan oleh impor,” kata Alien Mus.

“Jadi, kita tidak mau terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya,” sambung Alien.

Pada kesempatan itu, Alien juga menyampaikan Komisi IV DPR RI telah melakukan kunjungan ke  Gudang Bulog Yogyakarta beberapa waktu lalu. Di mana dalam kunjungannya itu, Komisi IV DPR RI menemukan mutu beras impor telah turun mutunya sehingga pihak pemerintah perlu segera mengambil langkah strategis agar tak terjadi impor beras lagi.

“Kunjungan kami ke Gudang Bulog DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), saat itu beras impor sudah turun mutunya. Kalau ini masih bertahan apa ini sebagai laporan cadangan beras pemerintah. Kalau sudah turun mutunya, maka segera dieksekusi Pak Menteri. Apapun caranya,” terang Aline.

Alien mengungkapkan, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang merupakan salah satu komoditas yang didistribusikan kembali oleh pemerintah melalui operasi pasar sedang susah. Masyarakat luas, bisa mendapatkan beras SPHP dengan harga Rp10.900. Kini dibanderol menjadi Rp12.500 per kilogram (kg).

“Kita sudah bertemu dan kita sering berdiskusi di lapangan bahwa SPHP di Indoensia lagi susah. Dan harga beras dominan naik, ada yang turun ada yang naik. Itu tergantung surplus beras di daerah masing-masing. Saya berharap, apabila SPHP segera diluncurkan di pasaran bisa membantu distributor di dareah masing-masing dengan harga beras yang lumayan tidak mahal,” ujar Alien.

 

 

Facebook Comments Box