Tiga Kali Badan Pekerja Kongres GMNI XXII Diduga Mempermainkan dan Menyengsarakan Peserta

BANDUNG – Memasuki hari ke-12, sudah selama 4 hari berturut-turut Gedung Merdeka yang dipergunakan sebagai Ruang Persidangan Kongres XXII GMNI, tidak kunjung dibuka. Menurut Pimpinan Sidang Pleno Tetap, ini adalah kali ke-3 Badan Pekerja Kongres dan Panitia Lokal, mempermainkan sekaligus menyengsarkan peserta kongres.
“Pertama, saat kita tidak mendapatkan kejelasan kapan Gedung Merdeka Akan kembali bisa dipergunakan. Waktu itu, ternyata Badan Pekerja Kongres main belakang dengan Polrestabes Bandung. Mereka rupanya mengirimkan Surat Penundaan Kegiatan selama 3 hari terhitung tanggal 23-25 Juli,” terang Kristovan Loloh, Ketua Pimpinan Sidang Pleno Tetap Kongres XXII GMNI kepada wartawan, Bandung, Jawa Barat (28/7/2025).
“Kedua, saat kita ultimatum untuk membuka Gedung Merdeka selambat-lambatnya tanggal 26 pukul 13.00. waktu itu, Badan Pekerja Kongres sempat mengkonfirmasi melalui pesan whatsapp bahwa sedang melakukan proses persiapan dan akan membuka ruang persidangan pada pukul 18.00. Peserta yang sudah siap untuk melanjutkan persidangan, terpaksa melakukan persidangan di selasar Gedung Merdeka, karena ruang persidangan tetap dikunci. Tanpa ada langkah untuk membuka komunikasi dengan Pimpinan Sidang Pleno Tetap, Badan Pekerja Kongres justru mengeluarkan Surat Keterangan yang baru diunduh pukul 20.16, saat persidangan sedang berlangsung di selasar Gedung Merdeka,” lanjut Kristovan.
“Ketiga, saat dalam narasi yang di-upload di media sosial Instagram itu, tertulis BPK akan segera melaksanakan kongres paling cepat minggu pukul 19.00. Sepanjang hari ini, yang terjadi justru tidak ada informasi lanjutan terkait hal tersebut.” Jelas Kristovan.
Bagi Pimpinan Sidang Pleno Tetap, yang terjadi sudah bukan lagi Badan Pekerja Kongres tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya, tetapi kemungkinan memang ada unsur kesengajaan untuk mengganggu berjalannya kongres dan menyengsarakan peserta kongres.
Menurut Achmad Ridwan Syuhada, akibat dari surat keterangan yang di-upload di media sosial Instagram itu, teman-teman tepat waktu hadir dan bermaksud masuk ke Gedung Merdeka malam ini.
“Tetapi tidak ada seorangpun dari Badan Pekerja Kongres yang berada di arena. Mereka hujan-hujanan menunggu tanpa kejelasan, setidaknya hingga pukul 21.00,” ujar Ahmad.
Ridwan menambahkan bahwa baru saja ada pertemuan dengan Bung Ari dan Bung Patra, ketua dan sekretaris Badan Pekerja Kongres yang berlangsung hanya 2 menit karena Bung Ari dan Bung Patra dijemput lagi oleh dua orang berbadan tegap dengan mobil hitam yang sebelumnya mengantar Bung Ari dan Bung Patra. Sehingga pertemuan belum menghasilkan kesepakatan.
“Tadi kami pertemuan dengan Bung Ari dan Bung Patra. Mereka diantar dengan empat mobil. Tapi baru diskusi dua menit, mereka dijemput lagi oleh mobil hitam yang mengantar mereka. Dan dari empat mobil terlihat oknum-oknum yang mencabut spanduk sidang komisi semalam,” tutup Ridwan