Usai Kunjungan ke Batam, Bambang Haryo Soekartono Apesiasi PT Batam Aero Technic
JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono mengapesiasi PT Batam Aero Technic (BAT Batam) khususnya soal fasilitas hanggar dan proses perawatan pesawat. Bahkan Bambang menilai BAT telah menunjukkan performa yang sangat baik sebagai salah satu pusat MRO (Repair, and Overhaul) terbesar dan paling maju di Indonesia.
Bambang sampaikan itu usai Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke BAT, Batam di Kepulauan Riau beberapa waktu lalu.
Tujuan kunjungan Komisi VII DPR RI untuk memastikan penguatan struktur industri nasional, peningkatan daya saing global, serta optimalisasi peran industri strategis dalam mendukung pembangunan dan ketahanan nasional. Dalam kunjungan ini menyoroti pentingnya industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat sebagai tulang punggung keselamatan penerbangan dan keberlanjutan operasional transportasi udara Indonesia.
“Industri MRO seperti Maintenance, Repair, Overhaul ini sangat penting karena menjadi bagian utama dalam mempertahankan dan memperbarui sertifikasi kelayakan pesawat agar tetap layak terbang. Ini fundamental bagi keselamatan penerbangan,” kata Bambang kepada wartawan, Jakarta, Selasa (25/11/2025) seperti dikutip media DPR RI.
Bambang menjelaskan, tingginya permintaan layanan perawatan pesawat di BAT menunjukkan kepercayaan yang besar dari industri penerbangan. Bahkan, menurutnya, kapasitas BAT sudah terlampaui hingga terjadi antrean pesawat yang menunggu jadwal perawatan.
“Tadi saya melihat kinerjanya sudah sangat bagus. Bahkan permintaan untuk perawatan, overhaul, dan repair sudah melebihi kapasitas hingga harus menunggu beberapa tahun. Ini artinya diperlukan pengembangan fasilitas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang mendorong pemerintah dan pihak terkait mempertimbangkan perluasan fasilitas MRO di wilayah lain, terutama Indonesia bagian timur atau wilayah tengah, guna mengantisipasi peningkatan jumlah pesawat di masa mendatang. Terlebih, kebutuhan armada penerbangan diprediksi meningkat seiring perkembangan berbagai proyek strategis nasional.
“Dengan adanya perkembangan seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kebutuhan transportasi udara akan meningkat. Ini harus diantisipasi melalui penguatan industri MRO agar kesiapan armada penerbangan tetap terjaga,” tambahnya.
Untuk itu, Komisi VII menyimpulkan, keberadaan BAT sebagai industri MRO strategis tidak hanya penting untuk keselamatan dan efisiensi maskapai, tetapi juga berperan dalam memperkuat kemandirian industri dirgantara nasional serta membuka lapangan kerja berkualitas.