Banjir Besar di Aceh Tamiang: Menelisik yang Ditutupi

 Banjir Besar di Aceh Tamiang: Menelisik yang Ditutupi

Tekanan Kepada Status Bencana Nasional: Kenapa Prabowo Gagu dan Mualim Keki?

Suatu hari di tahun politik 2019, mencuat isu bahwa Prabowa ternyata punya lahan hutan luas di Aceh. Yang mencuatkan isu itu sendiri malah Jokowi, yang waktu itu pesaing Prabowo dalam pilpres 2019.

“Saya tahu Pak Prabowo punya lahan yang luas di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektare, juga di Aceh 120 ribu hektar,” singgung Jokowi,” sentil Jokowi. Baca: Pernyataan Jokowi soal Prabowo Punya Ratusan Ribu Hektare Lahan Dinilai Salah https://share.google/2DBGLMp9MhoBL2fZd.

Lahan yang dimaksud Jokowi di Aceh tersebut adalah PT. Tusam Hutani Lestari. Memiliki luas konsesi:

• Luas Total: 97.300 Ha.
• Aceh Tengah, Bireuen, Bener Meriah, dan sebagian Aceh Utara,

Yang menghebohkan dari isu tersebut, bukan soal skala luasnya, tapi bahwa ternyata sebagaimana yang diakui juru bicara Prabowo waktu itu: lahan tersebut dimanfaatkan oleh eks anak buah Mualim dengan seizin Prabowo.

“Kombatan GAM di Aceh itu banyak memanfaatkan tanah-tanah itu atas izin Pak Prabowo,” ucap Dahnil kepada wartawan di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019). Baca: BPN Prabowo Jelaskan soal Lahan di Aceh untuk Kepentingan Kombatan GAM https://share.google/Oc47qMZnyojqj6UN7

Waktu itu, signifikansi keterangan tersebut biasa saja. Tetapi ketika sekarang, ketika orang memburu siapa dan bagaimana penyebab banjir di Aceh Tengah, keterangan saling memanfaatkan lahan tersebut antara eks GAM dan Prabowo, situasi dan maknanya jadi lain.

Di sini pula kita dapat memahami bagaimana Prabowo dan Mualim sama-sama kalem, hemat bicara dan tampak terpojok dengan tekanan bencana ekologis ini. Mualim pun menerima bantuan Yayasan Budha Tzu Chi dengan janji membangun ribuan rumah untuk para korban.

Jadi wajar juga bila Mualim tidak pernah pula mengeluarkan pendapat perlunya status bencana nasional.

Terkait pemanfaatan lahan konsesi tersebut, Pembina Yayasan Aceh Green Conservation (AGC), Suhaimi Hamid, menyebut adanya perkebunan sawit di dalam kawasan konsesi PT Tusam Hutani Lestari (THL) di Bireuen dan Aceh Utara. Ia menyebut ada tiga perusahaan besar yang menanam sawit di kawasan hutan konservasi tersebut, sebagai persoalan serius yang harus segera diaudit negara. Baca: Tiga Perusahaan Besar Diduga Menanam Sawit di Konsesi THL Milik Prabowo https://share.google/UB0gS9byUhed8KC1b

Walhasil, bagi Mualim dan Prabowo, bencana yang harusnya dapat dielakkan ini, kini menjadi pukulan yang tidak mudah untuk ditangkis. Sementara itu, di internal eks GAM pun, momentum ini mengkristal menjadi pembelahan. Bendera-bendera GAM yang naik sebagai simbol protes, dipastikan bukan berasal dari pimpinan Mualim. Tentunya hal ini cukup rumit, tetutama bagi Mualim dan eks GAM yang pro Mualim.

Bro Noto, pengamat kebijakan

Facebook Comments Box