Endang Srikarti Handayani: Kita Cari Dulu Solusinya agar Pabrik Gula yang Masih Produktif Tidak Ditutup

 Endang Srikarti Handayani: Kita Cari Dulu Solusinya agar Pabrik Gula yang Masih Produktif Tidak Ditutup

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Saat Endang Srikarti Handayani S.H, M. Hum memberikan pengarahan soal empat pilar kebangsaan pada masyarakat

JAKARTA, Lintasparlemen.com -Anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani meminta pemerintah mencari solusi terbaik terkait rencana menutup pabrik gula di sejumlah tempat di tanah air termasuk Pabrik Gula Gondang Baru di Klaten, Jawa Tengah.

Endang berharap Pemerintah Daerah Klaten agar bisa diajak bekerja sama untuk dicarikan solusi bagi petani tebu di wilayah Klaten dan sekitarnya.

“Karena ini Dapil saya, maka kita akan bersama-sama mencarikan solusi yang terbaik untuk petani tebu di Klaten ini. Oleh karenanya saya menghimbau kepada Pemda Klaten agar bisa diajak bekerjasama menyelesaikan permasalahan ini,” kata Endang saat dihubungi, Senen (23/1/2017).

Politisi Golkar itu menilai, produksi gula dalam negeri Indonesia masih berkualitas. Alasan itu pula, ia belum rela pabrik gula yang ada di Indonesia, masih produktif memproduksi ditutup oleh pemerintah.

“Kita tahu bahwa selama ini gula produksi dari Indonesia itu masih nomor satu, yang terbaik. Sehingga kita dorong petani itu tetap bersemangat untuk menjadi petani yang baik. Dan pabrik Gula Gondang Baru ini masih perlu dilestarikan demi masa depan para petani di sana. Tetap kita menyemangati para petani itu agar terus menanam tebu,” jelasnya.

Endang memberi solusi, jika ada pabrik gula tidak punya bahan baku untuk digiling, sebaiknya ini dicari solusinya, tidak langsung ditutup. Ia mencontohkan pabrik gula Gondang Baru di Klaten tidak punya bahan baku maka solusinya adalah tebu hasil tanam para petani dikumpulkan sebagai bahan baku.

“Kalau hasil tebu para petani disatukan, itu bagus supaya saat digilingannya juga bisa maksimal. Kalau sedikit baru kita giling, nanti justru semakin lama akan merugi. Bukannya kita untung, malah kita buntung,” terangnya.

“Yang terpenting juga saat ini, para petani itu perlu kita dorong terus bermangat untuk menanam tebuh. Bila jumlah hasil tanamnya tidak maksimal, maka bisa dipindahkan ke pabrik lain yang terdekat dengan PG Gondang Baru,” sambungnya. (HMS)

Berita Terkait

1 Comment

Comments are closed.