Esensi Makna dan Moderasi Beragama dalam Haji

 Esensi Makna dan Moderasi Beragama dalam Haji

Esensi mendasar dari kesadaran inheren individual yang bersifat transendetal adalah pemahaman tentang esensi haji sebagai “mengenal”. Pertanyaan menarik “siapa yang mengenal, siapa yang dikenal, dan di mana tempat mengenal”? Jawabannya erat kaitannya dengan pengalaman perjalanan spiritual nabi Adam AS ketika dia dalam pengembaraan mencari Siti Hawa setelah keduanya terlempar dari syurga 300 tahun lamanya akibat pelanggaran memakan “buah khuldi”.

Dalam pengembaraan itu, Adam diberitahu tempat keberadaan Siti Hawa di jabal (gunung) rahma (kasih sayang). Selain itu Adam diberitahu pula oleh Malaikat untuk melaksanakan haji sebelum dia mati. Mendengar kata “mati” Adam menjadi gemetar sekujur badanya. Dalam moment ketika dia melihat Siti Hawa dia terus menapak naik hingga dia menoleh ke kiblat dan melihat terlukis nama Allah dan Rasul.

Awal mula di tempat (padang) itu dia mengenal (arafah) Tuhan. Arafah atau mengenal ini menjadi makna esensial yang harus diketahui dan dipahami setiap individu Muslim sebelum menunaikan ibadah haji. “Al hajju arafah”, berarti jaji itu mengenal. Sedangkan wukuf di Padang Arafah itu hanya menjadi satu rangkaian pelaksanaan haji. Tempat ibadah haji sebagaimana keterangan Al Qur’an adalah di Baitullah. []

Facebook Comments Box