Impor Bawang Putih, DPR: Hasil Petani Temanggung Tidak Kalah dari Luar Negeri

 Impor Bawang Putih, DPR: Hasil Petani Temanggung Tidak Kalah dari Luar Negeri

Anggota Baleg DPR RI dari Fraksi Nasdem Sulaiman L Hamzah

TEMANGGUNG – Anggota Komisi IV DPR RI Sulaiman L. Hamzah menyampaikan hasil temuannya saat mengunjungi para petani bawang putih dengan jajaran Dinas Pertanian PT Pupuk Indonesia di Desa Glapansari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (19/4/2018) lalu.

Untuk itu, Sulaiman meminta pemerintah mengambil langkah cepat untuk memproteksi petani lokal khususnya petani bawang putih agar lebih semangat kembali dalam bercocok tanam seperti sedia kala.

“Saya menilai ada dua cara yang bisa dilakukan, yang pertama yakni dari segi harga misalnya harus ada standarisasi harga. Setelah distandarisasi, harga yang dikeluarkan para petani baru bisa menentukan harga yang pantas diterima baik kepada masyarakat maupun petani,” kata seperti dikutip website DPR.

Politisi NasDem ini ingin meningkatkan produksi lokal dengan berbagai cara. Namun sayang, menurutnya terdapat sejumlah kendala dalam pemulihan pasca produksi bawang putih yang dihasilkan dari lokal bermasalah. Sehingga, lanjutnya, membutuhkan penanganan jangka panjang.

“Maka dari itu, kami Komisi IV DPR mengusulkan untuk mengkombinasikan benih dari luar yang sesuai atau cocok yang digunakan untuk iklim bangsa kita. Jadi bisa digunakan, disamping kita juga memproduksi benih lokal sehingga kita mampu mengejar ketertinggalan dan mempercepat produksi sehingga petani bisa lebih bergairah lagi,” papar Sulaiman asal Dapil Papua ini.

Sulaiman menilai hasil produksi bawang putih Kabupaten Temanggung tidak kalah dengan hasil impor dari luar negeri. Alasan itu, ia sangat optimis bangsa Indonesia bisa kembali mencapai swasembada bawang putih seperti di tahun 1993 lalu lewat semangat petani lokal di antaranya dari Temanggung.

“Peningkatan produksi bawang putih harus dirangsang agar petani menjadi lebih bersemangat lagi sehingga kita tidak perlu bergantung dengan impor saja. Karena produksi dalam negeri saja seharusnya bisa cukup untuk menghasilkan dan memenuhi kebutuhan (di dalam negeri),” terang Sulaiman.

Sebagai informasi, di tahun 2018 ini Kementerian Pertanian telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) komoditas bawang putih sebesar 450.000 ton.

Sedangkan realisasi importasi bawang putih di tahun ini tergantung kepada Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan. (DPR)

 

Facebook Comments Box