Jokowi Beri Bantuan Kepada Ibu Saeni, Ketua PCNU Kota Serang : Kami Benar-Benar Tersinggung

 Jokowi Beri Bantuan Kepada Ibu Saeni, Ketua PCNU Kota Serang : Kami Benar-Benar Tersinggung

JAKARTA, LintasParlemen.com — Santri dan alim ulama di Kota Serang, Banten, mengkritik sikap Presiden Jokowi, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan pengguna media sosial yang memberikan bantuan untuk Ibu Saeni (53) karena wartegnya dirazia Satpol PP.

Menurut mereka, seharusnya para donatur mengumpulkan bantuan untuk memperbaiki sekolah rusak dan memberikan pengobatan gratis untuk orang yang tak mampu.

“Bagi para donatur, silakan ingatkan juga Ibu Sueni agar bisa menyesuaikan diri. Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Ini juga berkaitan dengan cara didik kita kepada generasi muda,” kata Ketua PCNU Kota Serang, KH Matin Sarkowi, Selasa (14/06/2016).

Dia membandingkan dengan almarhum Adrian yang orang tuanya sampai mengemis di depan Istana Negara, Jakarta, untuk bertemu Jokowi agar membeli ginjalnya seharga Rp 1 miliar untuk mengobati anaknya. Namun, hingga meninggal dunia tak mendapatkan pengobatan secara maksimal karena keterbatasan biaya.

“Kami benar-benar tersinggung. Seolah-olah menyudutkan umat Islam di Kota Serang dengan tudingan tidak toleransi. Kami mohon yang berada di pusat jangan sembarangan bicara tanpa tahu kondisi di lapangan seperti apa. Sebab hanya akan memperkeruh suasana. Mereka sibuk mengomentari masakan yang diangkut, tapi tidak memberikan peringatan kepada para pedagang yang berjualan di luar jam yang telah ditetapkan,” paparnya berapi-api.

Sarkowi juga membandingkannya dengan perayaan Nyepi di Bali, di mana umat Islam begitu menghargai umat Hindu yang sedang beribadah. Bahkan, Bandara Ngurah Rai pun harus berhenti beroperasi yang menghentikan perekonomian mencapai ratusan miliar.

Lalu mengapa Warteg yang tutup di bulan Ramadhan harus dipersoalkan oleh pemerintah pusat?

“Jangan samakan Kota Serang dengan Jakarta atau daerah lainnya. Kita ini Bhineka Tunggal Ika, harus saling menghargai. Tapi jangan salah kaprah, yang harus dihargai itu orang yang sedang berpuasa dan bukan sebaliknya,” tegasnya.

Apalagi menyikapi pribadi ibu Saeni yang mendadak kaya karena mendapat bantuan yg mencapai sekitar Rp 265.000.000,
Rabu 15 juni 2016 lalu, sejumlah warga yang merupakan tetangga ibu saeni di kampung cikepuh ,kota Serang, mendatangi kantor satpol PP kota serang.

Kedatangan warga tersebut ingin mengungkap sisi kehidupan ibu Saeni yang sebenarnya.

Salah satu tetangganya yang bernama Nasir menyampaikan bahwa Ibu Saeni dan suaminya yang bernama Alex, mereka bukan orang miskin, dia berpura pura saja miskin.

“Sebenarnya dia punya mobil satu dan punya warteg tiga di daerah Rau, Kaliwadas dan Tanggul. Bahkan di kampungnya saja dia tergolong orang kaya,” ujar Nasir.

[Adhy S]

Facebook Comments Box