Muhammad: Profesor kok Belajar Lagi?

Fokus penelitian Muhammad ini mengarahkan seorang peneliti untuk masuk pada wilayah-wilayah tertentu yang sangat terbatas dan spesifik agar pikiran dan kerja risetnya tidak melebar kemana-mana.

Demikian juga halnya dengan seorang Profesor. Dia memiliki wilayah keilmuan yang spesifik dan mendalam oleh karena itulah dia perlu terus belajar, yakni belajar sebagai sebuah proses menuju perubahan kearah yang lebih baik. Learning is a process of change to a better life.

Perubahan dalam banyak hal termasuk aspek kognitif afektif dan psikomotorik serta perubahan relasi dan konektivitas dengan pihak luar. Dia tidak boleh merasa puas dengan apa yang telah dimiliki.

Sehingga tidak saja berimplikasi pada terjadinya stagnasi pemikiran dalam berkreasi dan menorehkan ide-ide dan gagasan-gagasan brilliant-nya secara kontinuitas dan penuh produktivitas. Prinsip ini dianut oleh Profesor Muhammad Said. Dia menyadari benar hal-hal demikian sehingga dia terus terdorong untuk belajar.

Satu momen dia mendapat kesempatan belajar di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Ketika mengabarkan keadaannya sedang belajar di Lemhannas, mereka justeru terheran dan bertanya “Bapak Sudah Professor, kok belajar lagi…Apa belum puas dengan capaian Professor?

Demikian di antaranya celotehan dari mereka. Ya memang belajar dan menuntut ilmu itu sepanjang hayat, apalagi belajar di Lemhannas, tentu memiliki nilai prestige tersendiri.

Lemhannas sebagai lembaga non-departemen berperan penting membantu Presiden dalam banyak hal, di antaranya menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat nasional yang berpikir integratif dan professional, memiliki watak, moral dan etika kebangsaan, berwawasan nusantara serta memiliki cakrawala pandang yang universal.

Pada saat mengikuti pendidikan Lemhannas, Muhammad memperoleh kesempatan menjadi kelas eksekutif, dikenal dengan Program Pindidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII Tahun 2021. Selain Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA), lemahnnas juga memiliki Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA), dan Program Pendidikan Regulaer Angkatan (PPRSA) atau sebelumnya dikenal dengan Kursus Regular Angkatan (KRA).