Muhammad: Profesor kok Belajar Lagi?

 Muhammad: Profesor kok Belajar Lagi?

Seniornya mendorong Muhammad mengikuti pendidikan Lemhannas bukan tanpa alasan. Ia melihatnya sebagai figur yang memiliki potensi tinggi dan bersedia untuk mencapaia kemajuan.

Salah satu sarana untuk memperkuat potensi dan mencapai kemajuan dimaksud  melalui program pendidikan lemhannas RI. Atas dorongan seniornya, Muhammad Said mendaftarkan diri sebagai calon peserta program pendidikan lemhannas pada tahun 2021. Perjalanan menjadi calon peserta Lemhanas tidak datar begitu saja melainkan penuh dengan tantangan.

Salah satu tantangan dihadapinya adalah tidak mendapat rekomendasi dari pimpinan untuk memenuhi salah satu syarat pendidikan Lemhannas. Memang sebelumnya, dia telah mengajukan surat rekomendasi untuk mengikuti program pendidikan Lemhanas pada pimpinan, namun  yang direkomendasikan pimpinan hanya 2 orang.

Sungguhpun demikian, dia tidak patah semangat untuk terus berjuang agar bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk kemajuan dirinya. Dia pun mendapatkan solusi alternatif agar agar tetap maju dan bisa lulus. Seniornya menghubungkan Muhammad dan memintanya menghadap seseorang yang memiliki pengaruh agar bisa diterima sebagai peserta Lemhanas.

Dia mengikuti apa yang direkomendasikan oleh seniornya sehingga terjadilah bangunan komunikasi dan relasi pertama yang sangat berbeda dari yang pernah dijalani selama ini. Muhammad mulai memiliki konektivitas dengan para jenderal di lingkungan lemhannas RI.

Dia ditemani oleh sang istri setia, Dra. Nuryani, M. KPd, bertemu dengan Sang Jenderal. Dia mengisahkan betapa kuat keinginannya untuk bisa belajar di Lemhanas.

Dia juga memberitahukan banyak hal yang telah dilakukannya sebelum menjadi peserta Lemhanas terutama dalam memperkuat jati diri dan identitas sebagai warga negara Indonesia kepada masyarakat Indonesia yang sudah berdiaspora di luar negeri, di antaranya di Jerman, Belanda, Brussel, Canada, dan Australia ketika dia berkunjung di negara-negara tersebut.

Muhammad kerap diminta untuk mengisi kajian keislaman dengan tetap mengingatkan mereka yang sudah sukses menjadi diaspora Indonesia di luar negeri untuk tidak melupakan jati dirinya sebagai warga masyarakat Indonesia dan ideologi Pancasila, serta tetap menjadikan budaya luhur Indonesia sebagai identitas kultural, jati diri dan identitas diri di luar negeri.

Facebook Comments Box