Politisi Muda PSI: Tak Sepantasnya Prabowo Mengatakan Indonesia Bubar tanpa Kajian Jelas
Prabowo Subianto vs Nazaruddin Gante
PANGKEP – Politisi Muda PSI yang juga Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Pangkep Nazaruddin Gante menilai, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak sepantasnya mengatakan Indonesia bubar tanpa kajian yang jelas.
“Saya menilai pernyataan Prabowo Subianto itu ngaur, saya mencoba mencari sumber kajiannya dan saya menemukan bahwa Prabowo Subianto mengutipnya dari sebuah novel karya P.W Singer dan Angust Cole yang berjudul Ghost Fleet. Alih-alih menggunakan kajian ilmiah itu hanyalah sebuah novel atau cerita fiksi menceritakan perang antara Amerika Serikat dan China,” jelas Gante seperti keterangan tertulisnya, Kamis (22/3/2018).
“Saya berusaha membandingkan dengan sumber lain diantaranya “Laporan McKinsey Global Institut dengan judul The Archipelaso Ecomomy yang akan memposisikan Indonesia pada renkin ke-7 kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Kemudian yang paling terbaru adalah laporan PwC dengan judul The long view : how Will the Global Ecomomy order Change by 2050 menempatkan Indonesia pada posisi terbesar ke-5″. Tentunya kedua sumber ini lebih akurat dan terpercaya dalam memprediksi,” sambungnya.
“Saya juga berusaha mencari data sebesar apa potensi Indonesia bubar. dalam Laporan Fragile State Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 94 dari 187 negara paling rentan hancur, dari tahun 2006 Indonesia posisi 32, 2007 Indonesia pada posisi 32, 2014 Indonesia pada posisi 82 dan sekarang Indonesia berada pada posisi 94.”
Bagi Gante, dari data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia dari tahun ke tahun akan menjadi kuat dan semakin tidak berpotensi bubar sebagaimana mana diutarakan oleh Prabowo.
Gante menjelaskan, seharusnya Prabowo Subianto jangan membuat pernyataan apa lagi tanpa data dan riset yang jelas. Hal itu bisa menjadi materi kegaduhan baru.
“Saya sangat menyesalkan perbuatan beliau karena pada dasarnya masyarakat kita masih ada yang menerima informasi secara langsung tanpa membandingkan dengan informasi lain, ini bisa membuat masyarakat khawatir,” terang alumni aktivis HMI ini.
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan dalam pidatonya sebuah ramalan yang didasari tulisan dari luar negeri. Menurut Prabowo, ramalan ‘Indonesia Bubar Tahun 2030’ sudah menjadi pembicaraan di luar negeri.
Lalu, apa tujuan Prabowo menyampaikan ramalan itu dalam pidatonya? Ternyata Prabowo ingin mengingatkan agar masyarakat Indonesia terus waspada. (HMS)