UIN Sumut Gelar Seminar ‘Jejak Pelacur Arab’, Anggota DPR Ini Geram!

 UIN Sumut Gelar Seminar ‘Jejak Pelacur Arab’, Anggota DPR Ini Geram!

Seminar UIN Sumut bertema “Jejak Pelacur Arab dalam Seni Baca Al Quran” yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial mendapatkan kecaman sejumlah pihak yang diselenggarakan, Senin (11/12/2017) lalu

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi masalah pendidikan Abdul Fikri Faqih geram dan ikut mengkritik pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (Sumut) telah melakukan kelalaian yang fatal dengan digelarnya diskusi dengan tema “Jejak Pelacur Arab dalam Seni Baca Al Quran” yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial, Senin (11/12/2017) lalu.

“Memang kita harus menumbuhkan pemikiran yang produktif di Kampus-kampus tanpa membonsainya. Tapi kalau kebebasan itu tanpa arah bisa menyesatkan dan bahkan menghancurkan bangunan keyakinan ummat ini,” kata Fikri saat dihubungi, Kamis (14/12/2017).

Karenanya, lanjut politisi PKS ini, dibutuhkan nidhom dan idaroh (keinginan kuat) untuk mengatur, membingkai dan mengelola sebuah kegiatan menjadi bermanfaat. Dan itulah perlunya institusi yang bertanggung jawab.

Menurut politisi asal Dapil Jawa Tengah IX ini, kejadian di UIN Sumut tersebut perlu pantas menjadi pelajaran buat pengelola lembaga pendidikan (khususnya PTAI). Karena merekalah yang mesti disanksi pertama sebelum pelaksana kegiatan tersebut.

“Nyata-nyata tema yang diangkat dalam diskusi itu sensasional dan memicu kemarahan umat Islam. Karena menonjolkan brand negatif dari pada yang positif,” terang Fikri.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Abdul Fikri Faqih

Baginya, pelacur itu pezina kalau sisi positif tentu semua ada ceritanya. Pada skala yang lebih besar maka bisa saja nanti akan menelusuri jasa fir’aun. Untuk itu, ia menilai tema seminar itu tak layak digelar.

“Ini sensasional sekaligus kontroversial dan memicu emosi orang yang sholeh. Mari kita angkat tema diskusi yang lebih produktif untuk kehidupan kita dan generasi mendatang yang lbh bermartabat,” pungkas Fikri

Sebelumnya, Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah geram dengan sikap kampus UIN Sumut itu dan meminta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau kembali posisi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara dari jabatannya karena melakukan kelalaian yang sangat fatal dengan tema seminar tersebut. (A3)

Berita Terkait