Adies Ajak Nonton Film Lyora Usai Nobar: Siapkan Tisu, Ibu Meutya Saja 5 Kali Nonton Tetap Nangis…

Adies Kadir didampingi oleh Meutya Hafid dan Nurul Arifin saat Nobar Lyora (7/8/2025) (foto: habibi)
JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Ormas MKGR Dr. Ir. H. Adies Kadir, SH, MHum ikut menghadiri nonton bareng (Nobar) penayangan perdana Film Lyora ‘Penantian Buah Hati’ di Plaza Senayan XXI Theater 7, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
“Hari ini menjelang Mubes kita (MKGR) di akhir bulan ini, untung ada film Ibu Meutya ini jadi kita refreshing. Para panitia Mubes pada kerja, refreshing dengan film ini,” kata Adies dalam sambutannya pada pemutaran perdana film Lyora.
Adies menyampaikan tiga pelajaran penting dalam film Lyora tersebut. Pertama, mengajarkan kepada seluruh wanita untuk terus berusaha memiliki momongan tanpa putus asa. Kedua, lanjutnya, film Lyora memotivasi dengan sabar memiliki momongan. Terkakhir, film ini memberikan kontribusi besar pada dunia perfilman Indonesia.
“Ada tiga hal pelajaran dari film Lyora ini. Pertama, jangan pernah putus asa. Apapun yang kita kehendaki, kalau kita berupaya Insya Allah akan memberikan dan akan terjadi, dijalan oleh Allah. Kedua, ini motivasi buat ibu-ibu muda yang belum momongan patut dicont0h agar supaya sabar dan tabah bagaimana punya momongan. Ketiga, film ini memberikan kontribusi pada dunia perfilman Indonesia.,” jelas Adies.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar berpesan bagi yang ingin nonton film ini menyiapkan tisu. Menurutnya, film ini mengaduk-aduk emosi penonton karena sangat dekat dengan kehidupan nyata masyarakat Indonesia.
“Saya tadi ketemu Ibu Meutya matanya bengkak, jadi nonton film ini bawa tisu yang agak banyak karena Ibu Meutya aja nonton 5 kali masih saja nonton masih saja nangis,” terang Adies.
Ia mengajak masyarakat yang sudah menonton film Lyora agar mengajak yang kawan dan kerabatanya agar pelajaran yang ada dalam film tersebut tersampaikan. Untuk itu, ia sangat menginsiprasi masyarakat di beberapa daerah yang punya inisiatif gelar nonton bareng.
“Saya berharap gebyarnya film ini bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Saya dengar-dengar di Bekasi, Lampung, Pontianak, Surabaya, Sidoarjo dan daerah lain mau nonton juga film Lyora ini,” pungkas Adies.
Sebagai informasi, Lyora adalah drama keluarga diangkat dari kisah nyata yang menggambarkan lika-liku perjuangan pasangan dalam mendapatkan keturunan. Terinspirasi dari kisah nyata Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Meutya Hafid dan suaminya Noer Fajrieansyah. Film ini mengangkat tema yang jarang dibahas secara terbuka infertilitas dan bayi tabung (IVF) dengan sentuhan emosional yang kuat dan membumi.
Film ini diproduksi oleh rumah produksi kenamaan Paragon Pictures dan disutradarai oleh Pritagita Arianegara. Film Lyora menyoroti kekuatan cinta, kesabaran, dan keteguhan hati di tengah cobaan yang panjang. Film ini tayang pada 7 Agustus 2025 kemarin yang tidak hanya menggugah air mata, tapi juga membuka ruang diskusi penting tentang perjuangan banyak pasangan yang menjalani proses serupa secara diam-diam.
Film Lyora mengisahkan sosok Meutya Hafid (Marsha Timothy), seorang perempuan tangguh, sukses secara karier politisi di Senayan dan Pengusaha. Ia berdedikasi tinggi pada pekerjaannya namun, di balik segala pencapaiannya, tersimpan satu kerinduan besar: menjadi seorang ibu. Bersama sang suami, Fajrie (Darius Sinathrya), Meutya menjalani berbagai upaya medis untuk mendapatkan buah hati.
Mereka menempuh berbagai program kehamilan seperti terapi hormon, inseminasi, hingga program bayi tabung (IVF). Namun, hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Mereka mengalami tiga kali keguguran dalam satu tahun, yang membuat perjalanan mereka kian berat, baik secara fisik maupun emosional. Meski begitu, keduanya terus saling menguatkan dan tidak pernah menyerah.
Film ini menggambarkan perjuangan panjang yang diwarnai rasa sakit, ketidakpastian, dan keputusasaan. Namun, di sisi lain, juga menampilkan cinta yang tak lekang waktu serta dukungan pasangan yang tidak ternilai. Pada akhirnya, di usia 44 tahun, Meutya berhasil hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan yang dinamai Lyora.
Lewat kisah ini, penonton diajak memahami betapa sulitnya proses menjadi orang tua bagi sebagian pasangan. Bukan sekadar usaha medis, tetapi juga soal mental, spiritual, dan penerimaan diri. Lyora menjadi ruang empati bagi mereka yang sedang berjuang dalam senyap demi dua garis biru.
Pemeran film ini dibintangi oleh Marsha Timothy dan Darius Sinathrya. Film ini menampilkan chemistry yang kuat sebagai pasangan Meutya dan Fajrie. Marsha membawakan karakter Meutya dengan emosi yang mendalam, mewakili pergolakan batin seorang perempuan yang terus berharap di tengah keterbatasan waktu dan harapan.
Darius Sinathrya juga tampil mengesankan sebagai sosok suami yang lembut, penuh pengertian, dan hadir secara utuh dalam setiap fase perjuangan sang istri. Keduanya berhasil menghadirkan dinamika rumah tangga yang realistis dan menyentuh.
Didukung juga oleh aktor-aktris senior dan berbakat seperti Widyawati (Ibu Meutya), Olga Lydia (dr. Dinda), Hannah Al Rashid (Rina), Aimee Saras (Eka), Ariyo Wahab (Pak Gunawan), dan Ivanka Suwandi (Bu Retno), film ini kaya akan ekspresi emosi yang mengena.