Bangsa Palestina akan Semakin Kuat Moralnya dengan Syahidnya Pemimpin Mereka

 Bangsa Palestina akan Semakin Kuat Moralnya dengan Syahidnya Pemimpin Mereka

Kekuatan suatu bangsa bukan ditentukan oleh luasnya tanah, lautan dan berlimpahnya sumber daya alam. Tapi, api semangat dan moral yang mengikat hati mereka sebagai satu bangsa senasib seperjuanganlah yang menentukan.

Kematian Ismail Haniyah, pemimpin Hamas Palestina, di Taheran dalam misi untuk kebaikan bangsanya, dengan cara dibom oleh musuh Palestina, justru memperkuat moral dan ikatan batin sesama bangsa Palestina, meningkatnya simpati dunia terhadap nasib bangsa yang masih terus berjuang untuk mereka tersebut, melawan kemunafikan Amerika dan Inggris serta kekejian Israel.

Hakikat permasalah Palestina sebenarnya adalah hakikat imperialisme dan zionisme yang membelit Timur Tengah dengan perlindungan Amerika Serikat dan Inggris yang mengambil keuntungan dari konflik multidimensi tersebut.

Mengakhiri konflik Israel versus Palestina tidak akan bisa selama induk pengasuh zionisme yaitu Amerika Serikat dan Inggris masih dengan wujud seperti sekarang ini, kecuali kedua negara ini mengalami revolusi sekali lagi yang menghabisi pengaruh zionisme di dua negara tersebut. Atau jika berdiri kekuatan Muslim yang setara dengan Amerika dan Inggris dalam militer dan ekonominya.

Kalau hanya membiarkan Palestina berjuang sendiri membebaskan negerinya dari penjajahan Israel, sangat sulit, tapi tidak menutup kemungkinan keajaiban kepada pihak yang tertindas selalu ada.

Dengan syahidnya Ismail Haniyah, menambah daftar pemimpin-pemimpin Palestina yang gugur dibom oleh Israel, setelah sebelumnya Syeikh Ahmad Yasin dan Yasser Arafat.

Generasi Palestina yang baru tentu akan lahir yang lebih berani dan kuat dari figur-figur di atas.

Dari bangsa Palestina kita belajar bagaimana suatu bangsa dapat begitu tahan dan gigih memperjuangkan nasib bangsanya. Sekiranya bangsa Palestina sesantai dan selengah Indonesia, sudah lama Palestina ditelan bulat-bulat oleh Israel.

Oleh: Bhre Wira, Pengamat Politik Timur Tengah

Facebook Comments Box