BAPPENAS : Perlu Kajian Mendalam Jika Indonesia Ingin Gabung TPP

 BAPPENAS : Perlu Kajian Mendalam Jika Indonesia Ingin Gabung TPP

JAKARTA, LintasParlemen.com – Sinyal pemerintah, Presiden Jokowi yang berkeinginan bergabung dalam kemitraan negara di kawasan Pasifik mestinya melalui pertimbangan yang matang.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai perlu adanya kajian secara mendalam sebelum memutuskan Indonesia akan bergabung di kemitraan negara-negara di kawasan Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP).

Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Internasional Bappenas Amalia Adininggar Widyasari mengatakan, melalui kajian mendalam tersebut, pemerintah dapat memutuskan kapan waktu yang tepat untuk bergabung ke TPP.

”Secara umum kan bisa saja ngomong (bergabung), tapi kan kita tidak tahu detail. Ada 30 bidang yang harus kita komitmenkan. Kajian yang komprehensif jadi syarat mutlak,” ujar Amalia saat diskusi dengan wartawan di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Saat ini pemerintah sendiri tengah membahas perihal TPP tersebut melalui tim lintas kementerian, sekaligus menyiapkan strategi apabila rencana bergabung dengan TPP tersebut terealisasi. Amalia menambahkan, TPP sendiri memiliki karakteristik berbeda dibandingkan perjanjian komprehensif lainnya, seperti FTA di Uni Eropa (EFTA).

Jika EFTA lebih banyak fokus ke perdagangan dan investasi seperti penurunan tarif dan sebagainya, TPP lebih fokus kepada kepatuhan aturan (regulatory compliance ).

”Nantinya kan lebih banyak pembahasan tentang regulasi dan Indonesia harus siap kalau nanti kita memutuskan untuk masuk,” kata Amalia.

Facebook Comments Box