Makna Idul Fitri: Takwa, Derajat Tertinggi di Hadapan Allah

DHARMASRAYA – Anggota DPR RI Hermanto mengungkapkan, tujuan orang beriman menunaikan ibadah puasa untuk meraih takwa. Hal itu juga termaktub dalam Alquran.
“Setelah sebulan penuh berpuasa dengan sebenar-benarnya berpuasa, dilaksanakan sepenuh iman dan ikhlas, sesungguhnya orang berpuasa akan meraih derajat takwa. Takwa itu sendiri merupakan kedudukan tertinggi dan mulia dihadapan Allah,” papar Hermanto dihadapan jamaah Sholat Idul Fitri 1439H di lapangan sepak bola Nagari Simalidu Kabupaten Dharmasraya saat sebagai khatib.
“Takwa merupakan konsepsi holistik yang memandang satu kesatuan tentang urusan dunia dan akhirat dalam melaksanakan seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi seluruh larangan-Nya,” sambungnya.
Karena itu, lanjutnya, penjabaran implementatif dari nilai takwa adalah memandang seluruh aspek kehidupan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh yang tidak terlepas dari nilai ajaran Islam. Keseluruhan aspek dan dimensi kehidupan yaitu aktivitas pertanian, ekonomi, perdagangan, politik, kebangsaan, negara, pemerintahan, sosial, kemasyarakatan, individu, keluarga dan lain-lain.
“Inilah yang dimaksud ayat: Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu semua kedalam Islam secara kaffah (menyeluruh),” ucap politisi FPKS ini.
Dalam khutbah Idul Fitri ini, Hermanto juga menyinggung soal urgensi pemimpin yang memiliki sifat takwa. Itu penting untuk mengayomi umatnya.
“Ada relasi yang kuat antara pemimpin dengan: pengambilan keputusan, dialog, musyawarah, mengarahkan dan mengayomi. Setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin yang bertakwa tentu mempertimbangkan segala aspek dan dimensi serta implikasi sehingga keputusan yang diambil benar-benar mengayomi dan mensejahterakan,” tuturnya.
Sifat takwa, terang aktivis HMI, juga dapat berfungsi sebagai filter terhadap paham-paham yang bertentangan dengan religiusitas seperti paham atheisme dan liberalisme yang bertentangan dengan pancasila.
“Oleh karena itu, umat islam memiliki peran strategis untuk menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.
Lebih jauh, Hermanto menyebutkan, setelah terbina dan terbentuknya kepribadian takwa pasca menjalani puasa dan ibadah lainnya selama bulan Ramadhan maka yang terpenting adalah konsistensi.
“Konsisten menjaga dan melaksanakan ibadah-ibadah tersebut di bulan-bulan berikutnya,” pungkas legislator asal Dapil Sumbar I ini. (Joko)